Foto dok: Calon Jamaah Haji saat menunggu jam keberangkatan
TANJUNG REDEB – Setelah Pandemi Covid-19 melandai secara global, Arab Saudi berencana menormalkan penyelenggaraan ibadah haji pada 2023. Termasuk memulihkan kuota haji dari Indonesia.
Namun, wacana Indonesia mendapatkan kuota haji penuh tahun ini belum bisa dipastikan oleh Kementererian Agama (Kemenag) Berau.
Lantaran masih menunggu keputusan dari Kemenang pusat.
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Berau, Nasir menuturkan, memang berdasarkan informasi yang beredar ada wacana bahwa kuota haji tahun ini akan penuh kembali. Namun, sejauh ini belum ada regulasi dari Kemenag pusat mengenai hal itu.
“Kita tunggu saja apakah kuota akan kembali full,” katanya.
Hal itu tentu menjadi harapan bersama, kata Nasir.
Paling tidak, Februari mendatang sudah ada ketentuan lebih lanjut mengenai kuota haji tersebut. Sebab, ibadah haji akan dilakukan sebelum pertengahan tahun 2023.
Disebutnya, kuota haji di Kabupaten Berau masih tetap sama dengan sebelumnya. Yakni sebanyak 68 orang.
Masih dibatasi hanya bisa setengahnya saja yang berangkat. Jumlah jemaah berangkat haji yang sedikit tersebut berimplikasi pada waktu antrean yang semakin panjang.
“Sementara, antusias masyarakat untuk berangkat haji tetap tinggi. Meski tidak setiap hari, ada saja masyarakat yang mendaftar haji yang datang ke kantor Kemenag,” bebernya.
Adapun masa tunggu ibadah haji di Kabupaten Berau selama 32 tahun. Tentu akan lebih cepat jika kuota haji tahun ini sudah penuh kembali. Untuk persyaratan juga masih sama. Salah satunya, yakni usia di atas 65 tahun tidak bisa berangkat haji dan sudah melakukan vaksinasi Covid-19 ketiga.
“Tapi seandainya kuota tahun ini diberikan penuh, maka persyaratan juga akan kembali normal. Tidak ada pemangkasan kuota dan batasan usia, kecuali sebab sakit,” terangnya.
“Kalau kuota normal kan 149 jemaah. Kita berharapnya tahun ini sudah dapat full, bahkan kalau bisa bertambah,” imbuhnya. (*)