BALIKPAPAN – Peran aktif PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dalam penanganan stunting kembali mendapat pengakuan. BUMA Jobsite Lati baru saja meraih penghargaan sebagai mitra aktif dalam percepatan penurunan stunting di Berau. Penghargaan diberikan pada Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Rabu, 16 Oktober 2024, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Kaltim, Sunarto, menyerahkan penghargaan kepada manajemen BUMA Lati. Dalam acara di aula Markas Kodam VI/Mulawarman, Balikpapan, tersebut, Sunarto mengatakan, acara ini bertujuan mengoptimalkan peran mitra kerja dalam program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
“Penghargaan ini untuk memberikan apresiasi kepada para mitra BKKBN, baik dari sektor swasta maupun pemerintah daerah yang berkonsentrasi penuh menangani stunting,” terangnya.
Bukan tanpa dasar BUMA Lati pantas meraih penghargaan ini. Sejak 2022 hingga 2024, perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan ini telah berkontribusi di berbagai sektor termasuk bidang sosial di Berau. Kontribusi perusahaan untuk pilar kesehatan adalah melalui program intervensi pencegahan stunting.
Business Support Manager BUMA Lati, Richardo Silalahi, selepas pemberian penghargaan mengatakan bahwa intervensi pencegahan stunting ini merupakan hasil kerja sama BUMA Lati dengan para pemangku kepentingan. Mereka di antaranya Dinas Kesehatan Berau, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berau; Satuan Tugas Pencegahan Stunting Berau, Kecamatan Gunung Tabur, kelurahan/pemerintahan kampung lingkar tambang, kader posyandu setempat, serta Puskesmas Gunung Tabur dan Puskesmas Merancang.
“BUMA Lati mengimplementasikan empat kegiatan untuk membantu percepatan penurunan stunting di Berau,” jelas Richardo. Ia menyebutkan satu per satu kegiatan yang dimaksud. Pertama, dukungan infrastruktur dan jamban di Kampung Sambakungan pada 2020.
Kedua, pemberian makanan tambahan anak berisiko stunting di kampung lingkar tambang. Kegiatan ini berjalan dengan menyalurkan 470 menu pemberian makan tambahan (PMT) kepada sepuluh anak di bawah usia dua tahun. Sepuluh anak tersebut sebelumnya telah didata Pemerintah Kampung Maluang.
Selama 47 hari, anak-anak diberikan PMT berupa protein hewani dari BUMA dan obat-obatan dari dinas kesehatan. Pertumbuhan anak kemudian dievaluasi dengan mengukur perubahan tinggi dan berat badan anak. Hasilnya adalah 80 persen anak berisiko stunting yang diberikan PMT mengalami kenaikan gizi. Sementara itu, 20 persen anak mengalami gizi kurang dikarenakan kondisi sakit dan seorang anak berisiko stunting pindah domisili.
“Kegiatan BUMA Lati yang ketiga dalam upaya menurunkan angka stunting yaitu PMT bagi ibu hamil berisiko tinggi dan ibu hamil KEK (kurang energi kronis),” sambung Richardo.
Hampir sama dengan program sebelumnya, ibu hamil berisiko tinggi dan ibu hamil KEK di kampung lingkar tambang didata. Sebanyak 5.040 PMT diberikan kepada 22 ibu. Asupan nutrisi tersebut disalurkan sepanjang 2024. Menu PMT diberikan selama 120 hari atau empat bulan juga telah dikoordinasikan dengan ahli gizi.
Selanjutnya, para ibu hamil berisiko tinggi dan ibu hamil KEK diperiksa di puskesmas setiap bulan. Sebanyak 80 persen ibu hamil penerima manfaat tidak melahirkan anak stunting.
Kegiatan terakhir yaitu penyuluhan pencegahan anemia, kesehatan reproduksi, persiapan calon pengantin, dan pemeriksaan kadar Hb sekaligus PMT bagi remaja putri. Kegiatan ini merupakan kolaborasi BUMA Lati dengan PT Transkon yang merupakan mitra kerja penyedia jasa transportasi BUMA.
Penyuluhan ini berjalan pada Selasa, 12 Juni 2024, di SMK 6 Gunung Tabur. Narasumber dari Puskesmas Merancang berbicara kepada siswi-siswi SMK tersebut. Ada tiga topik yang dibahas dilanjutkan pemeriksaan kadar hemoglobin.
“Penghargaan dari BKKBN menjadi bukti sekaligus pemecut bagi BUMA Lati untuk terus berkontribusi kepada masyarakat Berau,” papar Richardo. Ia sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bersama-sama berjuang memperkuat pilar kesehatan di Bumi Batiwakal. (*)