Foto: Bupati Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis saat meninjau Perumda Batiwakkal
TANJUNG REDEB,– Target sambungan rumah (SR) baru akan direalisasikan. Bupati Berau, Sri Juniarsih sebelumnya pernah menginstruksikan Direktur Perumda air minum Batiwakkal untuk menetapkan target pemasangan baru.
Target 25 ribu pemasangan SR tetap akan dilaksanakan, meskipun disadari cukup berat untuk merealisasikannya apalagi untuk menuntaskannya dalam jangka waktu setahun atau 2 tahun kedepan.
Kepala Bidang Air Minum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Radite Hari Soeryo mengungkapkan, realisasi harus menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Sebab, anggaran untuk Bidang Air Minum hanya berkisar Rp 16 miliar saja tahun ini.
Jumlah itu dinilai sangat jauh dibawah kebutuhan untuk realisasi tuntas. Adapun rencana pemasangan SR tahun ini, akan dilakukan setidaknya sebanyak 800 sambungan di dua kecamatan berbeda.
“Sebanyak 500 SR di Biduk-Biduk, dan 300 SR di Kecamatan Batu Putih. Untuk mendukung program bupati yang menargetkan pemasangan 25 ribu baru itu, pelan-pelan kita lakukan,” jelasnya.
Ia menyebutkan, anggaran yang tersedia memang belum mencukupi. Berasal dari 2 sumber yakni Alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau, dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Setelah selesai membangun 800 SR di Biduk Biduk dan Batu Putih, pihaknya akan fokus pada pengerjaan menyambungkan jaringan air di Kampung Tabalar Muara, di Kecamatan Tabalar.
Menurutnya, bicara soal layanan air bersih tidak semata perihal infrastruktur, melainkan masalah perawatan dan pemeliharaan sumber air. Agar distribusi air bersih ke masyarakat tetap layak dan maksimal.
“Kami juga selalu berupaya melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap fasilitas air bersih yang menjadi tanggungjawab kami. Seperti misalnya di Kampung Muara Lesan yang sudah bagus, kami selalu monitor. Sekalipun pembangunannya sudah selesai dikerjakan,” jelasnya.
Upaya melakukan pemerataan layanan air bersih di Kabupaten Berau, yakni terbatasnya anggaran yang ada. Namun hal itu jadi pemakluman, sebab menurutnya saat ini, anggaran Kabupaten Berau juga sedang tidak optimal.
Sementara, kebutuhan air bersih sudah menjadi kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat Berau. Namun disisi lain, dirinya juga tidak bisa memaksakan anggaran yang ada.(*)