TANJUNG REDEB – Dinas Perkebunan Kabupaten Berau menyatakan akan tetap memberikan bantuan bibit maupun pelatihan bagi petani di tengah keterbatasan anggaran tahun ini.

Dalam Rencana Kerja (Renja) 2025, Dinas Perkebunan Berau hanya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp17 miliar, di mana Rp11 miliar digunakan untuk kegiatan rutin, sehingga porsi untuk program bantuan stimulan menjadi sangat terbatas.

Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, mengatakan, alokasi ini termasuk yang terendah dibandingkan kebutuhan di lapangan. Kondisi ini membuat pihaknya harus menyalurkan bantuan stimulan secara selektif.

“Kalau ada 10 proposal masuk, tapi anggaran hanya cukup untuk 6, berarti yang bisa kami realisasikan hanya enam. Prinsipnya, bantuan diberikan sesuai kebutuhan dan kemampuan anggaran,” ujarnya.

Tahun ini, bantuan stimulan yang disalurkan meliputi bibit kakao, kelapa, dan kopi kepada kelompok tani. Pihaknya juga memberikan bantuan pupuk dan alat pengolahan hasil perkebunan.

Khusus petani karet di Kampung Sidobangen, mereka mendapatkan bantuan alat pres dan timbangan karet.

Sementara, petani kakao menerima fasilitas pasca panen berupa lantai jemur dan bak fermentasi untuk meningkatkan kualitas hasil.

Selain bantuan fisik, Dinas Perkebunan juga tetap menjalankan program pelatihan bagi petani yang difokuskan pada peningkatan keterampilan mengelola produksi serta menjaga mutu hasil perkebunan.

“Kami berharap meskipun dengan anggaran terbatas, bantuan yang disalurkan tetap mampu memacu produktivitas dan kesejahteraan petani di Berau,” pungkas Lita. (*)