TANJUNG REDEB – Di Kampung Long Lanuk, Kecamatan Sambaliung, pergantian tahun bukan sekadar hitungan mundur dan kembang api.
Merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, warga kampung ini menggelar pesta adat yang penuh makna dan telah berlangsung turun-temurun.
Di bawah pimpinan Ketua Adat Kampung Long Lanuk, Musa Nyewan, pesta adat ini menjadi bentuk rasa syukur atas kesehatan dan keselamatan selama tahun 2024, sekaligus harapan menyongsong tahun baru 2025.
“Pesta adat ini merupakan bentuk syukur kami karena diberi kesehatan dan keselamatan dalam menjalani tahun 2024, dan memulai tahun baru 2025,” jelas Musa.
Salah satu pertunjukan yang mencuri perhatian adalah kesenian Hedo. Pada hari pertama perayaan, Hedo mengelilingi Kampung Long Lanuk sebagai penutup tahun 2024.
Keesokan harinya, warga setempat menampilkan kembali Hedo untuk menyambut tahun baru 2025. Kegiatan ini bukan hanya rutinitas, tetapi simbol persatuan bagi masyarakat Dayak di kampung itu.
“Bagi kami masyarakat dayak, kegiatan ini merupakan simbol persatuan,” kata Musa.
Selain pertunjukan, pesta adat ini juga dirangkai dengan makan bersama, menyuguhkan hasil pertanian warga setempat seperti jagung dan singkong yang dibakar. Ada pula makanan khas bernama Ep’Toh, atau ketupat, yang wajib hadir saat pergantian tahun.
Sebelum acara inti dimulai, dilakukan doa bersama yang menggabungkan tiga agama yang ada di Kampung Long Lanuk; Katolik, Kristen, dan Islam.
“Semua berbaur menjadi satu. Setelah d[oa bersama, barulah kami mulai membakar jagung dan singkong, kemudian diisi dengan tari-tarian sampai pagi,” terang Musa.
Di hari kedua, dilakukan juga ritual adat pembersihan kampung dari hulu hingga hilir. Kegiatan ini memperlihatkan betapa kuatnya ikatan tradisi dan kebersamaan di Kampung Long Lanuk.
Kepala Kampung Long Lanuk, Samuel, mengapresiasi partisipasi seluruh masyarakat dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, pesta adat tutup tahun dan penyambutan tahun baru sebagai bentuk rasa syukur rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
“Ini agenda rutin yang masih terjaga. Acaranya begitu meriah. Semua masyarakat Long Lanuk terlibat dalam kegiatan ini. Hanya kurang terekspos,” tutur Samuel.
Mewakili Pemerintah Kampung Long Lanuk, Samuel berkomitmen untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan ini setiap tahun. Bahkan, dia berharap di acara berikutnya akan lebih meriah lagi dan bisa melibatkan masyarakat yang lebih luas.
“Ini juga bisa menjadi potensi wisata budaya menyambut tahun baru,” pungkasnya. (*)