Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno, berjanji bakal mengawal penanganan abrasi di Pulau Derawan yang keberadaan pantai di sekitarnya secara perlahan semakin tergerus.

Ancaman abrasi pantai di Pulau Derawan, menjadi hal serius yang turut disorot dalam agenda kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno, saat berkunjung di Pulau Derawan, Selasa (2/7/2024).

Berstatus Kawasan Strategis Pariwisata Nasional alias KSPN, ditambah dengan penobatan sebagai desa wisata 50 terbaik se Indonesia, sudah selaiknya abrasi di Derawan mendapatkan penanganan.

Sandiaga Uno berjanji, pihaknya akan mengambil langkah strategis untuk membantu Berau menyelamatkan Pulau Derawan dari ancaman abrasi.

“Tim kami sudah mencatat kebutuhan yang dapat menahan abrasi di Pulau Derawan,” ucapnya.

Menurutnya, abrasi merupakan tantangan besar yang sedang dihadapi dunia dalam ancaman perubahan iklim alias climate change.

Karena itu, saat ini pihaknya telah mendorong untuk melakukan pembangunan destinasi wisata dengan pendekatan pariwisata hijau yang berbasis pada kualitas keberlanjutan.

“Ini yang akan kami kedepankan,” sebutnya.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengungkapkan pihaknya telah berulangkali mengajukan penyelesaian abrasi ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), namun hingga saat ini belum ada kepastian ihwal penanganan masalah tersebut.

“Ini memang menjadi kewenangan dari Pemprov, ya,” ujar perempuan yang akrab disapa Umi Sri tersebut.

Sehingga jawaban saat ini, menurutnya, ialah kolaborasi pemerintahan lintas level. Dimana diharapkan peran Mas Menteri, untuk dapat melakukan intervensi terhadap kebijakan pemberian anggaran, khususnya dari pemerintah pusat.

“Jadi, kami sangat membutuhkan support, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat,” tuturnya.

Sebab, bila tidak segera ditangani, Umi Sri takut, ke depan pariwisata potensial yang dimiliki Berau tersebut kehilangan hamparan pasir putih yang menjadi daya tarik di Pulau Derawan.

Belum lagi ancaman penduduk yang akan kehilangan daratan sebagai tempat tinggal.

“Ini sifatnya jangka panjang. Penanganannya memang harus segera dilakukan,” tegas Umi. (*/ADV)