TANJUNG REDEB,- Pulau Maratua merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain memiliki keindahan alam yang menawan, Maratua juga menawarkan berbagai jenis kuliner yang lezat, salah satunya adalah Tehe-Tehe. Makanan khas Pulau Maratua Tehe-Tehe memiliki visual yang unik dan mungkin tidak akan bisa anda temukan di tempat lain.
Tehe-Tehe Dibungkus Menggunakan Cangkang Bulu Babi Laut
Makanan ini terbuat dari campuran daging bulu babi laut atau biasa disebut tehe-tehe dan beras ketan putih. Untuk memperkaya cita rasanya, ditambahkan juga sedikit garam dan santan kelapa yang gurih. Tehe-Tehe menjadi kuliner khas Berau yang hanya bisa ditemui di Pulau Maratua dan penyajianya tidak bisa sembarangan. Sebab, makanan ini menggunakan cangkang bulu babi laut sebagai tempat penyajiannya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bulu babi tergolong hewan yang mengandung racun. Oleh karena itu, dibutuhkan kehati-hatian dalam proses pengolahannya. Meski demikian, Anda tidak perlu merasa khawatir. Warga di Pulau Maratua sudah berpengalaman dalam mengolah Tehe-Tehe menjadi sajian yang aman dan juga nikmat.
Untuk membuat Tehe-Tehe, cangkang bulu babi dibersihkan dari kotoran dan pasir yang menempel. Sementara daging bulu babi tidak dibuang karena dimanfaatkan sebagai bahan pendukung.
Setelah itu, beras ketan putih yang sudah dicampur dengan garam dan santan kelapa dimasukkan ke dalam cangkang bulu babi. Selanjutnya, campuran bahan tersebut dimasak selama kurang lebih selama 25 sampai 35 menit. Proses pemasakan Tehe-Tehe ini bisa dibilang cukup mirip dengan cara membuat ketupat. Hanya saja ketupat menggunakan daun kelapa sebagai pembungkusnya.
Untuk menikmati makanan khas Pulau Maratua Tehe-Tehe, Anda harus memecahkan cangkangnya terlebih dahulu dengan menggunakan sendok. Mengingat, cangkang bulu babi cukup keras dan tidak bisa dimakan. Tehe-tehe sendiri memiliki tekstur yang lembut. Rasanya bertambah enak karena ada lemak alami yang berasal dari daging dan cangkang bulu babi.
Tehe-Tehe Disukai Wisatawan Lokal Dan Mancanegara
Karena memiliki visual unik serta rasa lezat, Tehe-Tehe sangat disukai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Akan tetapi, hidangan tradisional Kalimantan Timur ini tidak dijual setiap hari, melainkan disajikan jika ada tamu atau wisatawan yang memesan. Pengolah Tehe-Tehe biasanya menerima pesanan melalui tour guide atau pemandu wisata setempat.
Di samping itu, kuliner Berau ini menggunakan bulu babi yang hanya ada pada musim tertentu. Yaitu pada saat musim angin selatan. Di mana pada musim tersebut bulu babi dengan ukuran besar dan berdaging montok bisa dengan mudah ditemukan. Rasa bulu babi yang didapatkan juga akan lebih segar dan gurih.
Jadi, apabila Anda ingin merasakan kelezatan Tehe-Tehe, pastikan Anda mengunjungi Berau di waktu yang tepat.
Itulah ulasan seputar makanan khas Pulau Maratua Tehe-Tehe yang wajib Anda coba ketika berwisata ke Kabupaten Berau. Anda bisa menyantap Tehe-Tehe pada sore hari sambil memandangi panorama matahari terbenam di Pulau Maratua.