Foto: Puteri Otonomi Daerah Berau, Ayu Winda Ramadhanie.
TANJUNG REDEB – Ayu Winda Ramadhanie. Sosok perempuan muda berusia 22 tahun yang memilih berkiprah untuk Bumi Batiwakkal sebagai Puteri Otonomi Daerah. Dirinya terpilih menjadi Puteri Otonomi Berau pada 2022 lalu.
Perlu banget diketahui, pemilihan puteri otonomi merupakan agenda pemerintah daerah anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten (APKASI) se-Indonesia. Ajang yang juga memiliki panggung di nasional. Sama halnya dengan pemilihan putri kebanyakan yang didapuk di daerah.
Namun penyandang putri otonomi agak sedikit berbeda. Punya tugas penting dalam menyuarakan potensi daerah dari segala aspek. Demi membantu pemerintah dalam menjaring investor.
Maka itu, kerjanya cukup politis. Meyakinkan pemilik modal untuk mau berinvestasi di daerah. Melalui kampanye kekayaan daerah. Sehingga kepiawaian dalam bercakap-cakap menjadi modal utama. Selain memiliki paras yang menarik.
Mari kembali mengenal sosok perempuan yang akrab disapa Ayu tersebut. Pada 2022 lalu, Ayu terpilih sebagai duta otonomi daerah dalam ajang yang digelar oleh Disbudpar Berau.
Menyingkirkan ratusan peserta. Padahal saat itu ia masih berstatus sebagai pekerja kontrak di Badan Pusat Statistik (BPS) Berau.
“Waktu tau ada pengumuman seleksi Putri Otonomi Daerah, langsung coba daftar. Menurut saya itu menarik,” kata Ayu kepada awak Berau Terkini dalam sesi wawancara ekslusif.
Alumni 2019 SMA Negeri 1 Berau itu, mengatakan status yang ia sandang saat ini bukan tugas yang ‘kaleng-kaleng‘. Sebab mesti mengetahui secara menyeluruh kekayaan daerah. Khususnya pada sektor ekonomi yang tak lekang dimakan zaman.
Berbekal pengetahuan politik semasa berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial Politik, Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Brawijaya Malang, menjadikan dirinya begitu tertarik untuk mengetahui lebih dalam kebijakan pemerintah daerah.
“Aku itu anaknya politik banget lah ka. Tertarik kalo sudah ngomongin politik. Makanya waktu ada kesempatan itu, langsung saya ambil,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, dia membeberkan tugasnya saat ini sebagai puteri otonomi daerah. Ayu bilang, di tengah maraknya industri ekstraktif yang berkembang subur di Bumi Batiwakkal, tak lagi memerlukan jasanya.
Anak pertama dari dua bersaudara itu, lebih memilih mengkampanyekan pengembangan industri kakao selain industri pariwisata. Sebab, selain menjaga alam tetap lestari. Industri itu memiliki potensi keuntungan yang sifatnya jangka panjang.
Ia mencontohkan daerah penghasil kakao di Berau, Kampung Merasa, Kecamatan Kelay. Yang mampu ekspor hingga 15 ton ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat, pada Januari 2023 lalu.
“Saya lebih tertarik menyampaikan itu (bisnis perkebunan kakao) kepada orang-orang. Bisnis yang sangat menjanjikan kalau dikelola serius,” sebutnya.
Ke depan, selain memiliki tugas untuk mengampanyekan wisata di Bumi Batiwakkal. Ia bakal menjaga api semangat para pekebun kakao. Meskipun sektor itu kurang dilirik kaum muda, ia yakin seiring perkembangan dunia teknologi perkebunan akan mampu mencuri hati kelompok usia milenial.
Bahkan, ia berkomitmen untuk membentuk komunitas yang konsen membahas pengembangan industri kakao di Kota Sanggam ini. Tentunya harus melalui dukungan penuh Pemkab Berau.
“Perkembangan dunia teknologi ini sangat dinamis. Tak ada yang tidak mungkin, bila kita yakin,” ujar perempuan kelahiran Berau, 23 Desember 2000 itu.
Terkini, perempuan berbintang Capricorn itu sedang melalui proses pemilihan Putri Otonomi Indonesia (POI) mewakili Provinsi Kaltim. Ia lolos masuk semifinal menemani 39 peserta dari kabupaten lainnya, pada seleksi 7-8 Juni 2023 lalu, di Jakarta. Setelah melalui masa karantina dan ujian, dirinya lolos 15 besar semi finalis POI.
Kemudian, pada 20 Juni 2023 nanti dirinya bakal kembali terbang ke Kebumen, Jawa Tengah sebagai tuan rumah grand final POI. Pada event itu bakal dihadiri oleh pejabat penting di Indonesia. Termasuk Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
“Mohon doa dan dukungannya. Insyaallah saya siap untuk bawa nama baik Berau ke kancah nasional,” pinta dia mengakhiri wawancara awak Berau Terkini. (*)
Reporter: Sulaiman