TANJUNG REDEB-Presiden Joko Widodo menyatakan sekolah dapat kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka apabila seluruh siswa telah menjalani vaksinasi Covid-19. Namun hal ini belum bisa dilaksanakan di Kabupaten Berau.

Dikatakan Bupati Berau Sri Juniarsih, sejauh ini vaksinasi Covid-19 di Berau untuk masyarakat umum masih rendah bahkan jauh di bawah 50 persen. Sedangkan vaksinasi bagi pelajar atau anak di bawah usia 17 tahun belum berjalan.

“Walaupun ada kemungkinan menggelar tatap muka saat ini karena kita PPKM level 3. Tapi tidak untuk dilaksanakan sekarang. Sebab kasus masih cukup tinggi dan belum semua warga tervaksin,” ujarnya, Senin 23 Agustus 2021.


Menurut bupati, kebijakan sebelumnya yang dituangkan dalam edaran Satgas Covid-19 memang memberikan izin sekolah tatap muka terbatas. Lalu saat ini presiden memberikan izin siswa yang sudah menerima vaksin untuk sekolah tatap muka.

Ada yang terlupakan oleh pemerintah pusat, yakni kuota vaksin yang belum sebanding dengan animo masyarakat jadi alasan. Saat awal pelaksanaan vaksinasi memang partisipasi warga cukup rendah, tetapi sekarang justru terbalik. Bahkan stok vaksin tak pernah mencukupi.

“Secara pribadi saya ingin anak-anak bisa sekolah tatap muka, tetapi gimana. Vaksin kita tidak ada, kalaupun ada itu terbatas sekali apalagi disebar ke 13 kecamatan,” ucapnya.

“Masyarakat umum saja banyak belum divaksin bagaimana kita mau memberikan vaksin ke pelajar,” imbuhnya.

Bukan hanya persoalan vaksin semata, tentunya pemberian izin sekolah tatap muka bagi pelajar yang telah divaksin harus dibarengi dengan aturan yang jelas dari Satgas Covid-19 Nasional maupun Kementerian Kesehatan.

Ini untuk menghindari persoalan yang dapat terjadi nantinya. Jangan sampai hanya karena presiden merestui sekolah tatap muka dan daerah langsung menjalankan tanpa menunggu aturan jelasnya justru menimbulkan masalah baru.

“Kami semua sudah cukup lelah menangani Covid-19 selama ini, jangan sampai nanti akibat kebijakan ini akan menjadi beban baru bagi daerah. Semua harus jelas aturan dan skema yang mau dijalankan,” tutupnya. (*)

Editor: Bobby Lalowang