Foto: Feri Kombong, Anggota Komisi 1 DPRD Berau
TANJUNG REDEB, – Masih adanya laporan tenaga pendidik yang mangkir dari tugas menjadi perhatian serius dari legislatif. Hal itu diungkapkan ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong. Ia mengaku, banyak tenaga pendidik yang bertugas di wilayah pedalaman kerap mangkir dari tugas. Iapun meminta agar Dinas Pendidikan Berau bisa memberikan pengawasan secara maksimal terkait kinerja tenaga pendidik ini.
“Jadi kami minta Dinas Pendidikan bisa lebih maksimal mengawasi para tenaga pendidiknya. Sebab, di Musrenbang kemarin saya mendengar ada laporan kepala kampung yang mengatakan ada oknum tenaga pendidik yang kerap mangkir mengajar di kampungnya,” ungkapnya.
Ia manyebut, jika memang laporan itu benar adanya. Maka oknum guru tersebut telah lalai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini harus disikapi dengan cekatan.
Politisi Gerindra inipun meminta hal ini untuk diperiksa, jika ditemui kesalahan dan benar adanya maka sanksi harus diberlakukan.
“Ini tugas bidang pengawasan, jika benar ditemukan segera berikan sanksi,” tegasnya.
Sebab, jika hal ini terus menjadi kebiasaan tanpa ada tindakan tegas tentu kedepannya akan berdampak buruk bagi generasi muda kita. Ditambah lagi sekolah tersebut berada di pedalaman. Hal ini tentunya menambah kesenjangan pengetahuan antara sekolah di kampung dan di kota.
“Kalau bisa jangan ada kesenjangan, kualitas pendidikan di kampung dan di kota sebaiknya sama,” tuturnya.
Apalagi, fasilitas di kampung tidak seperti sekolah-sekolah yang ada di perkotaan atau di pusat Kabupaten Berau di Kecamatan Tanjung Redeb. Peri menilai, sekolah yang ada di kampung belum semuanya didukung dengan fasilitas yang memadai.
“Sudah fasilitas kurang, jam belajar kurang, bisa dipastikan mereka tertinggal akhirnya nanti,” ujarnya.
Peri meminta para guru, baik yang mengajar di perkotaan ataupun perkampungan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jika mendapati permasalahan, segera dibicarakan dan mencari solusinya.
“Intinya di komunikasi saja. Jika komunikasi benar maka tidak ka nada masalah,” ucapnya.
Dirinya juga berharap Kepala Kampung untuk bisa memantau tenaga pengajar yang ada di kampungnya. Sebab, Kepala Kampung dinilai sebagai ujung tombak pengawasan. Sebab, lokasi yang terkadang sulit dijangkau menyebabkan pengawasan kadang sulit dilakukan.
“Sebaiknya kakam bisa ikut memonitor juga, jangan sampai di tempat lain juga terjadi demikian,” pungkasnya. (*)
Masih Ada Guru Mangkir Tugas, DPRD Minta Disdik Bertindak
TANJUNG REDEB, – Masih adanya laporan tenaga pendidik yang mangkir dari tugas menjadi perhatian serius dari legislatif. Hal itu diungkapkan ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong. Ia mengaku, banyak tenaga pendidik yang bertugas di wilayah pedalaman kerap mangkir dari tugas. Iapun meminta agar Dinas Pendidikan Berau bisa memberikan pengawasan secara maksimal terkait kinerja tenaga pendidik ini.
“Jadi kami minta Dinas Pendidikan bisa lebih maksimal mengawasi para tenaga pendidiknya. Sebab, di Musrenbang kemarin saya mendengar ada laporan kepala kampung yang mengatakan ada oknum tenaga pendidik yang kerap mangkir mengajar di kampungnya,” ungkapnya.
Ia manyebut, jika memang laporan itu benar adanya. Maka oknum guru tersebut telah lalai dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini harus disikapi dengan cekatan.
Politisi Gerindra inipun meminta hal ini untuk diperiksa, jika ditemui kesalahan dan benar adanya maka sanksi harus diberlakukan.
“Ini tugas bidang pengawasan, jika benar ditemukan segera berikan sanksi,” tegasnya.
Sebab, jika hal ini terus menjadi kebiasaan tanpa ada tindakan tegas tentu kedepannya akan berdampak buruk bagi generasi muda kita. Ditambah lagi sekolah tersebut berada di pedalaman. Hal ini tentunya menambah kesenjangan pengetahuan antara sekolah di kampung dan di kota.
“Kalau bisa jangan ada kesenjangan, kualitas pendidikan di kampung dan di kota sebaiknya sama,” tuturnya.
Apalagi, fasilitas di kampung tidak seperti sekolah-sekolah yang ada di perkotaan atau di pusat Kabupaten Berau di Kecamatan Tanjung Redeb. Peri menilai, sekolah yang ada di kampung belum semuanya didukung dengan fasilitas yang memadai.
“Sudah fasilitas kurang, jam belajar kurang, bisa dipastikan mereka tertinggal akhirnya nanti,” ujarnya.
Peri meminta para guru, baik yang mengajar di perkotaan ataupun perkampungan bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jika mendapati permasalahan, segera dibicarakan dan mencari solusinya.
“Intinya di komunikasi saja. Jika komunikasi benar maka tidak ka nada masalah,” ucapnya.
Dirinya juga berharap Kepala Kampung untuk bisa memantau tenaga pengajar yang ada di kampungnya. Sebab, Kepala Kampung dinilai sebagai ujung tombak pengawasan. Sebab, lokasi yang terkadang sulit dijangkau menyebabkan pengawasan kadang sulit dilakukan.
“Sebaiknya kakam bisa ikut memonitor juga, jangan sampai di tempat lain juga terjadi demikian,” pungkasnya. (*/adv)