Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Malam Puncak Festival Budaya Meja Panjang atau Uma Dadou 2024 berlangsung cukup meriah. Terkait dengan perayaan itu, Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih, memberi sumbangan sebesar Rp259 juta ke panitia.

Acara Uma Dadou ke 10 Tahun, sekaligus Peringatan Hari Jadi ke 54 Kampung Merasa, yang digelar di Lapangan Sepakbola Merasa, Kecamatan Kelay itu, sudah ditutup Bupati Sri, Jumat (29/6/2024) malam.

Gelaran malam penutupan itu cukup meriah yang dihadiri ribuan orang, baik dari Kampung Merasa maupun warga dari kampung sekitar. Selain itu juga dipadati ratusan tamu undangan yang hadir khusus untuk memeriahkan malam puncak Uma Dadou 2024.

Kemeriahan pesta rakyat itu, juga diwarnai dengan kehadiran para bintang tamu ibu kota, seperti Uyau Moris, yang terkenal sebagai musisi dengan alat musik sampek, lalu Panji Petualang, sang penakluk hewan reptil dan Siti Badriah.

Penyelenggara juga menyajikan persembahan 10 tarian kebudayaan dan modern dalam satu malam sebagai upaya mengenalkan kekayaan budaya dari Kampung Merasa.

1i puncak uma 1

Dalam pesan malam lalu, Umi Sri – sapaan bupati, mengapresiasi atas kerja keras para masyarakat kampung yang menjadi penyelenggara, karena mampu memberikan hiburan rakyat yang bisa menghibur ribuan orang tanpa meninggalkan nilai kebudayaan leluhur.

“Kerja keras teman-teman semua patut diapresiasi,” puji Umi Sri, malam itu.

Atas semangat itu, merogoh kocek pribadi, Umi Sri, memberikan bantuan uang tunai kepada penyelenggara senilai Rp259 juta untuk kebutuhan operasional selama penyelenggaraan yang digunakan untuk menutupi kebutuhan kekurangan anggaran belanja panitia.

“Uang ini kami berikan agar tetap menjaga semangat warga Merasa dalam melestarikan nilai-nilai kebudayaan di kampung ini,” katanya.

Saat ini, menurut bupati, Kampung Merasa telah memiliki pemuda yang mau terlibat aktif dalam meneruskan nilai budaya leluhur agar tidak hilang dimakan zaman.

Kondisi tersebut dianggap sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan kampung di masa yang akan datang.

“Pemuda di Merasa ini, saya tahu aktif berdiskusi dengan kelompok tokoh adat untuk memastikan kemeriahan event tahunan ini,” ucapnya.

Ke depan, diharapkan, event ini dapat terus konsisten digelar setiap tahun. Sebab, status yang disandang Merasa sebagai Desa Budaya Terbaik 300 Besar ADWI, harus tetap dijaga dan ditingkatkan.

Karena itu, peran seluruh stakeholder, termasuk para kawula muda di Berau dibutuhkan dalam meningkatkan level dari Kampung Budaya Merasa ini.

Secara sederhana, dapat dilakukan dengan melakukan branding pariwisata Uma Dadou setiap tahunnya.

Meski tahun ini penyelenggaraan resmi diubah, diharapkan pada tahun selanjutnya, promosi dapat lebih dikencangkan lagi agar dapat mengundang banyak wisatawan lagi, baik di level domestik maupun mancanegara.

“Dari event seperti ini, kita harus yakin level ekonomi kita bisa meningkat, tentunya dari kerja sama kita semua,” tandas Umi. (*/ADV)