TANJUNG REDEB,- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 50, Kelompok Berau 08, dari kampus Universitas Mulawarman (UNMUL). Sukses meluncurkan Bank Sampah BAHTERA (Bangun Hijau Terawat) di Kampung Sei Bebanir Bangun.
Acara ini digelar dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kampung Sei Bebanir Bangun, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, serta PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) site Gurimbang.
Peluncuran Bank Sampah BAHTERA merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa UNMUL di wilayah tersebut.
“Program ini adalah langkah preventif yang konkret untuk menangani permasalahan sampah anorganik di lingkungan rumah tangga. Kami berharap, dengan dukungan DLHK dan PT. PAMA, serta perusahaan lainnya, Bank Sampah BAHTERA akan berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan.” Ujar Gasella, perwakilan dari mahasiswa KKN.
Sementara itu, perwakilan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. PAMA, Rudi menyebut, dengan adanya dukungan Bank sampah ini diharapkan akan menambah nilai ekonomi bagi warga.
“Kami berharap bank sampah ini dapat berfungsi dengan optimal dan didukung oleh masyarakat setempat. Ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh komunitas, khususnya di Kampung Sei Bebanir Bangun.”
Di lokasi yang sama, ketua pengurus Bank Sampah BAHTERA, Darlan, menekankan pentingnya inisiatif ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatan kebersihan dan perawatan lingkungan.
” Kami juga mengharapkan adanya sinergi dengan perusahaan yang ada di sekitar, terutama yang beroperasi di daerah lingkar tambang, untuk bersama-sama menjaga lingkungan melalui berbagai kegiatan seperti penghijauan,” ujarnya.
Senada dengan pihak perusahaan, Darlan juga berharap Bank sampah ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab, sampah yang selama ini dianggap tak bernilai, namun dengan hadirnya Bank sampah ini warga bisa memilah sampah untuk dijadikan rupiah.
Selain itu, Darlan juga turut menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa KKN Unmul atas dedikasi mereka. Melalui peluncuran Bank Sampah BAHTERA, diharapkan menjadi awal dari perubahan positif dalam pengelolaan sampah dan pemberdayaan masyarakat di Kampung Sei Bebanir Bangun.
“Walaupun waktu pengabdian mereka singkat, kontribusi mereka sangat berarti bagi Kampung Sei Bebanir Bangun,” pugkasnya. (*)
