Foto: Lurah Gunung Tabur Ahmad Rizali
TANJUNG REDEB– Lurah Gunung Tabur, Ahmad Rijali menyoroti minimnya bantuan dari program Corporate Social Responcibility (CSR) PT Berau Coal untuk masyarakat Gunung Tabur sejak 2022 hingga 2023. Khususnya dibidang infrastruktur.
Adapun program CSR pembangunan jalan usaha tani (JUT) senilai Rp 290 juta, yang sempat tidak diterima proses serah terimanya dari vendor Berau Coal ke Kelurahan, merupakan program CSR usulan tahun 2022 yang baru dikerjakan tahun 2023.
“CSR tahun 2023 ini saya lihat itu tidak ada. Kalaupun ada, koordinasilah dengan kelurahan. Kami ini penting terbuka saja. Artinya, jangan sampai, program CSR kedepan itu seperti program JUT,” paparnya saat meninjau JUT di RT 14, Gunung Tabur belum lama ini.
Rizal yang resmi menjabat lurah Gunung Tabur menggantikan Rudianto itu berharap, agar program CSR Berau Coal yang akan dilakukan berdasarkan prioritas pemerintah kelurahan. Sehingga lebih menyentuh masyarakat.
Menurutnya, masih banyak yang bisa dilakukan perusahaan terbesar di Berau tersebut untuk mendukung peningkatan pelayanan dasar warga maupun membantu pemerintah. Namun ini perlu dikoordinasikan dengan baik.
“Jadi kedepan, koordinasilah kekelurahan dulu baru ke kecamatan. Kami membuka diri, karena ini warga Kelurahan Gunung Tabur. Jangan merasa dekat dengan kecamatan lalu kelurahan dilangkahi,”tegasnya.
Sementara itu, perwakilan CSR PT Berau Coal, Jaliman membenarkan bahwa program JUT adalah usulan tahun 2022, yang baru dikerjakan 2023.
Lalu, ia juga tidak membantah jika dua tahun terakhir program infrastruktur dari PT Berau Coal di Kelurahan Gunung Tabur hanya satu. Namun, ini terjadi bukan hanya di Gunung Tabur, namun juga kampung atau kelurahan lingkar tambang lain.
” Jadi ini tidak hanya di Gunung Tabur saja. Tapi untuk 2024, nanti kita koordinasikan lagi dengan pemerintah kelurahan,” pungkasnya. (/)
Reporter: Hendra Irawan.