Foto ist: Pedagang kaki lima di Jl Pulau Derawan jadi salah satu penyumbang PAD Berau

TANJUNG REDEB – Dari sembilan sektor pajak yang tercatat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau, lima diantaranya diklaim telah melampaui target dalam realisasi pendapatan asli daerah (PAD).

Hal itu diungkapkan Kepala Bapenda Berau, Muhammad Said. Dikatakannya, sembilan sektor tersebut terdiri dari target pajak hotel sebesar Rp 3,5 miliar dengan realisasi Rp 4,8 miliar, target pajak restoran sebesar Rp 27,5 miliar dengan realisasi Rp 29,7 miliar dan target pajak penerangan jalan Rp 24 miliar dengan realisasi Rp 24,6 miliar.

Lalu PAD Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) targetnya Rp 4 miliar realisasinya yakni sebesar Rp 4,9 miliar.

“Meski baru lima sektor tetapi sisa sektor lainnya akan dimaksimalkan dalam penyerapan PAD,” ujarnya.

Kemudian target pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yaitu sebesar Rp 32,5 miliar dengan realisasi 36,5 miliar. Menurutnya, pada tahun 2022 realisasi pajak terbesar melebihi 100 persen dengan PAD tertinggi yakni dari objek pajak BPHTB.

Sedangkan untuk realisasi pajak yang belum maksimal yaitu dari obek pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, pajak air tanah, sarang burung walet serta pajak mineral bukan logam dan batuan.

“Seperti reklame targetnya sebesar Rp 600 juta dengan realisasi baru Rp 493 juta atau sebesar 82 persen,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, beberapa objek pajak belum maksimal direalisasikan tak terlepas dari sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas jumlahnya.

Selain itu, mengenai tentang regulasi yang ada saat ini nilainya terbilang kecil. Itu juga karena masih menggunakan perda lama.

“Belum lagi kesadaran masyarakat yang memang perlu lagi ditingkatkan dengan perbanyak kegiatan sosialisasi, agar masyarakat betul-betul sadar pajak,” tegasnya.

Meski ada beberapa objek pajak yang masih kurang maksimal, Bapenda Berau klaim pendapatan asli daerah telah melampaui target dari total target pajak sebesar Rp 90.650.000.000 dengan realiasasi mencapai Rp 101.784.859.908.

“Realiasinya sebesar 107 persen,” tutupnya. (*)