Foto: Di kotak mera Atlet Bulutangkis Berau yang kini wakili Balikpapan 

TANJUNG REDEB- Merasa tidak diperhatikan, dua atlet berprestasi dari cabor bulutangkis Berau, memilih “hengkang” dari Kabupaten Berau, dan memilih membela Kota Balikpapan.

Pelatih Persatuan Bulutangkas Seluruh Indonesia (PBSI) Berau, Ageng Soekamto mengatakan, dua atletnya terpaksa pindah lantaran masalah pembinaan atlet. Di sisi lain, Pemkab Berau tahun 2023 ini, belum bisa mengirimkan atlet bulutangkis di Kejurprov.

Dua atlet ini bernama Ferliana Sekar Arum Sentani yang baru-baru ini meraih juara 2 tunggal remaja putri di Kejuaraan Bupati Cup ke-17 2023 di Kudus, Jateng. dan Dzaki Putra Pratama juara 3 Ganda Taruna di Balikpapan.

“Keduanya mutasi ke kota lain, supaya bisa ikut pertandingan kejurprov tahun ini. Karena, infonya PBSI Berau tidak mengirim karena dana pembinaan dari Dispora belum kunjung cair,” ujarnya.

Intuk diketahui, Dzaki akan melakukan mutasi atlet ke Balikpapan, sementara Sekar kemungkinan akan mutasi ke Pulau Jawa. Mengingat tempat latihannya berada di sana.

Namun, apabila ada turnamen antar pelajar di Kaltim, Sekar mewakili Kutai Kartanegara (Kukar) mengingat sekolahnya, yakni SMK Gerbang Raja berada di Kukar. Mutasi itu dilakukan terpaksa mengingat, atlet-atletnya harus mendapatkan pembinaan yang baik, serta pengalaman bertanding yang banyak.

“Sebenarnya untuk Dzaki, belum ada tawaran apa-apa dari Balikpapan. Hanya fasilitas untuk bisa ikut Kejurprov saja supaya bisa main. Karena Berau tidak mengirim ke Kejurprov tahun ini,” jelasnya.

Mutasi kedua atletnya itu kata dia, sudah dilaporkannya ke Dispora Berau, Ketua KONI Kaltim, hingga pengurus PBSI Berau. Menurut Ageng, baik KONI dan Dispora tidak mempermasalahkan mutasi atlet tersebut, selama itu sudah menjadi keputusan bulat atlet yang bersangkutan.

“Sudah saya laporkan dan itu tidak masalah,” terangnya.

Sementara itu, atlet berprestasi dari cabor tenis meja Berau, Habibi Wahid juga tengah mempertimbangkn untuk melakukan mutasi ke kabupaten lain.

Pria yang baru saja meraih Juara 2 tunggal putra, beregu putra dan ganda putra di piala Rektor UGM Cup V 2023, dan juara 2 beregu putra di piala Pangdam Brawijaya ini sudah banyak yang menawarkan untuk pindah daerah.

“Kalau tawaran sudah banyak, tapi masih saya pertimbangkan,” ungkapnya.

Habibi mengatakan, masih ingin melihat situasi kepedulian Pemkab Berau terkait pembinaan dan pengembangan olahraga. Apabila, masih minim kepedulian, maka atlet juga pasti akan banyak berpindah ke daerah lain. Yang memiliki perhatian lebih kepada atlet-atletnya.

Dia mengatakan, kondisi saat ini berbeda dengan situasi beberapa tahun lalu. Di mana setiap medali dan piagam yang didapat, pemerintah selalu memberikan bonus diakhir tahun. Sementara saat ini sudah tidak ada lagi.

“Sekarang sudah tidak lagi, kasian para atlet berprestasi. Pemerintah biasanya baru sadar dan perhatian, kalau sudah banyak atletnya melakukan mutasi,” tandasnya.

Ketua KONI Berau, La Ode Ilyas mengatakan, pihaknya belum mendapat info detail mengenai atlet yang melakukan mutasi. Namun dia sangat disayangkan, ada yang merupakan warga Berau pindah ke kabupaten/kota lain, hanya karena perhatian dari pemerintah daerah yang tidak jelas.

“KONI Berau hari ini tidak mengelola dana pembinaan, dan event seperti dulu. Sehingga sulit untuk berbuat banyak terhadap masa depan atlet,” katanya.

Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah mutasi atlet tersebut. Yakni, KONI Berau, Pemkab Berau dan Dispora harus duduk bersama untuk mencegah mutasi kembali terjadi.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan. Karena impactnya, bisa diikuti oleh atlit lainnya. Bisa terjun bebas prestasi olahraga kita di Berau,” pungkasnya. (*)

Reporter: Hendra Irawan