BALIKPAPAN – Langit Balikpapan sedikit berawan ketika Yanti bersama suami dan putranya tiba di dermaga Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat. Mereka menaiki speedboat menuju rumah mereka di Penajam Paser Utara.
Dikutip Kaltimkece.id, media jejaring Berauterkini.co.id, pada Minggu (21/7) sekitar pukul 10.00 WITA, speedboat tersebut membawa tujuh orang, termasuk enam penumpang dan seorang motoris. Beberapa penumpang, termasuk keluarga Yanti, tidak mengenakan rompi pelampung. Setelah semua penumpang duduk, motoris segera menyalakan mesin dan speedboat melaju membelah perairan Teluk Balikpapan yang tenang.
Di tengah perjalanan, mesin speedboat mati tepat di belakang tugboat yang menarik tongkang. Kepanikan pun terjadi. Motoris berusaha menyalakan mesin kembali, sementara penumpang berteriak meminta tugboat berhenti. Namun, tugboat dan tongkang terus bergerak.
Melihat tongkang semakin mendekat, tiga penumpang, dua di antaranya memakai rompi pelampung, melompat ke laut. Salah satu penumpang yang melompat tanpa rompi pelampung adalah Ade Arzaki Nurham alias Zaki, 12 tahun, anak Yanti. Tak lama kemudian, tongkang menabrak speedboat, mendorongnya beberapa meter.
“Cuma terbentur saja tapi posisi speedboat tetap normal, enggak terbalik,” cerita Yanti kepada media di kediamannya.
Penumpang yang tersisa di speedboat segera menolong mereka yang terjun ke laut. Satu orang berhasil diselamatkan, namun Zaki dan seorang penumpang lainnya tenggelam. Setelah pencarian, satu korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sementara Zaki belum ditemukan.
“Seandainya dia tidak panik dan loncat ke laut…” ucap Yanti sambil menghela napas dan menatap langit dengan tatapan kosong.
Upaya pencarian Zaki masih dilakukan oleh tim gabungan pencarian dan pertolongan. Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Badan SAR Nasional Balikpapan, Endrow Sasmita, melaporkan bahwa dua regu fokus mencari Zaki di area 0,53 nautical miles dari titik hilangnya korban. Hingga Senin siang, 22 Juli 2024, pencarian belum membuahkan hasil.
