TANJUNG REDEB – Krisis listrik pada gelaran Berau EXPO 2023 lalu menjadi evaluasi serius pihak penyelenggara Berau EXPO pada 2024 ini. Sebab, naik turunnya listrik pada tahun lalu, membuat event menjadi kacau pada acara yang dibuka mulai sore hingga malam hari tersebut.
Situasi itu tak ayal membuat para pengunjung kurang betah. Sehingga pameran indoor yang dibalut dalam tarup tersebut kehilangan pengunjung. Tidak jarang bahkan ada yang meluapkan emosi di beberapa platform sosial media.
Kondisi itu tentu merugikan pemerintah. Karena sejatinya acara tersebut merupakan wajah pemerintah daerah dalam memberikan informasi ke publik terkait progres pembangunan di “Bumi Batiwakkal”.
Sadar akan kekurangan tersebut, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Nanang Bakran, mengatakan pada tahun ini persoalan listrik bakal ditangani. Bahkan telah masuk dalam pembahasan penting rapat teknis.
“Sudah kami bahas itu (masalah listrik). Memang itu yang jadi evaluasi dari Berau EXPO tahun lalu,” kata Nanang-sapaannya, kepada awak berauterkini.co.id, Senin (19/8/2024).
Tidak ingin kasus itu terulang, pihaknya mengaku telah mewanti-wanti penyelenggara event dari pihak ketiga alias Event Organizer (EO) Mata Sanggam, untuk memastikan instalasi listrik terpasang dengan baik.
Terkhusus pada kawasan inti, seperti di stand OPD, panggung utama, hingga aliran listrik ke kawasan UMKM di sekitaran venue utama.
Nantinya, distribusi listrik difokuskan pada kawasan inti Lapangan GOR Pemuda Tanjung Redeb yang dibatasi saluran pembuangan air alias parit. Sementara di luar itu bulan tanggungjawab penyelenggara event.
“Distribusi listrik kami lokalisir dulu, khusus di bagian inti. Stand di dalam tarup sama di panggung utama,” tegasnya.
Sementara, untuk lapak jualan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang biasanya berada di bahu jalan, Jalan Mangga I, akan diberikan pertanggungjawaban pada pihak ketiga. Dimana ditugaskan untuk mengkoordinir aliran listrik khusus di luar venue utama.
“Biasa ada asosiasi pedagang. Nanti mereka yang tanggungjawab untuk itu,” bebernya.
Oknum ‘penyadap listrik’ dianggap biang masalah dari tidak stabilnya aliran listrik. Sehingga pada tahun ini, ditegaskannya, tidak boleh ada satupun pihak yang menambah beban daya secara serampangan alias di luar koordinasi ke pihak panitia.
Tak jarang, oknum tersebut muncul dari pengisi stand indoor. Banyak yang melakukan penambahan daya. Biasanya, katanya, kebutuhan per stand, 3 sampai 5 ampere. Diluar itu, akan mempengaruhi kestabilan listrik.
“Sekitaran itu lah. Kalau naikkan sendiri, itu bisa turunkan daya yang kami kasih,” terangnya.
Karena itu, diharapkan pada gelaran Berau EXPO 2024 ini, semua pihak dapat berkoordinasi dengan baik ke tim teknis lapangan, dalam urusan pemenuhan kebutuhan daya listrik.
Nantinya bakal ada tim yang melakukan instalasi listrik dengan benar, demi menghindari terjadinya kecelakaan seperti kebakaran. (*)