TANJUNG REDEB, – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau belum diketahui baru mencapai Rp 200 miliar lebh atau sekira 5,5 persen. Itu berarti capaian PAD Berau masih di bawah 10 persen dari APBD Berau sejumlah Rp 3,5 triliun.
Karena itu, DPRD Berau meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau perusahaan daerah (perusda) yang berinvestasi di Bumi Batiwakkal untuk turut berkontribusi bagi peningkatan PAD Kabupaten Berau.
Menurut Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah, PAD Berau saat ini belum mencapai target 10 persen. Padahal APBD Berau tahun 2023 sudah lebih besar dari tahun sebelumnya.
“Ya kalau APBD kita Rp 3,5 triliun, PAD kita Rp 350 miliar. Karena PAD yang ada kan hanya Rp 299 miliar. Sehingga masih jauh,” ungkapnya.
Jumlah PAD yang masih berada di bawah target 10 persen itu mau tidak mau menuntut pemerintah daerah agar mendorong BUMD yang berinvestasi di Bumi Batiwakkal untuk turut berkontribusi.
Disampaikan Syarifatul, beberapa perusda yang sebenarnya cukup berpotensi bagi meningkatnya PAD Berau itu yakni Perumda Air Minum Batiwakkal, PT IPB Lati, dan PT HLL. Saat ini sudah hadir juga Perumda Bhakti Praja.
Secara khusus, Syarifatul menyoroti Perumda Bhakti Praja yang saat ini sudah beroperasi. Menurutnya, perumda itu hadir juga bertujuan untuk mendorong peningkatan PAD Berau.
“Karena itu, kami harapkan kehadirannya yang sudah mulai berjalan ini dapat memberi kontribusi yang berarti bagi PAD Berau ke depannya. Apalagi perusda ini menjalankan bisnis multiproduk,” singkatnya. (adv)
Reporter: Hendra