Foto: Irau manutung jukut yang dilaksanakan Pemkab Berau sebagi sarana promosi program gemar makan ikan. 

TANJUNG REDEB- Aksi gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus diimpelmentasikan melalui berbagai program oleh Pemerintah Kabupaten Berau. Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan angka konsumsi ikan sehingga kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi.

Bupati Berau Sri Juniarsih saat membuka event Irau Manutung Jukut menyampaikan,
saat ini angka prevalensi stunting di Kabupaten Berau per tahun 2022 adalah sebesar 21,6 persen. Angka ini berhasil turun dari tahun sebelumnya, sebesar 25,7 persen.

“Namun angka ini masih lebih tinggi dari batas toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Presiden yaitu 14 persen pada tahun 2021,” ujar Sri saat membuka event Manutung Jukut, Minggu (17/9/2023).

Kita ketahui bersama, terjadinya stunting maupun kasus gizi ganda adalah beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan kecukupan pangan dan gizi. Protein yang terkandung dalam ikan dinilai cukup efektif sebagai solusi dari persoalan gizi ini.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memberikan perhatian besar pada program-program pemenuhan pangan dan gizi masyarakat, salah satunya melalui gerakan sosialisasi mengenai pentingnya ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein berkualitas tinggi.

“Mari kita jadikan ajang Manutung Jukut ini sebagai ajang peningkatan gizi masyarakat,”tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan, Dahniar mengungkapkan, angka konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Berau saat ini sebanyak 61,9 kg per kapita per tahun, berdasarkan data pada tahun 2022. Artinya rata-rata setiap orang setiap hari mengkonsumsi ikan sebanyak 1,7 ons perhari.

“Ini termasuk angka konsimsi ikan teringgi se-Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Dirinya berharap, setiap tahunnya Gemarikan di Bumi Batiwakkal ini dapat meningkat. Mengingat potensi perikanan di Berau yang sangat luas biasa, sehingga jangan sampai potensi ini justru hanya dinikmati oleh masyarakat diluar Kabupaten Berau. (/adv)

Reporter: Dini Diva Aprilia