TANJUNG REDEB – Keluarga besar SMP Negeri 2 Batu Putih tak menyangka hasil kerja konsisten merawat tanaman dan lingkungan sekolah diganjar penghargaan Adiwiyata 2025 oleh Pemprov Kaltim pada Bulan Lingkungan Hidup, Juni tahun ini.

Senin (23/6/2025), menjadi pembuktian hasil konsistensi itu. Kepala SMP Negeri 2 Batu Putih, Lisman, menerima langsung penghargaan Adiwiyata dari Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.

Lisman mengaku bersyukur kerja sama pihak sekolah yang selalu meluangkan waktu merawat dan menanam tumbuhan hidup mendapatkan apresiasi langsung dari pemerintah daerah.

“Iya, kami menerima langsung dari bapak Gubernur Harum. Syukur alhamdulillah,” kata dia saat dikonfirmasi Berauterkini, Rabu (25/6/2025).

Menurut Lisman, membangun sekolah hijau memerlukan perjalanan yang cukup panjang. Dirinya yang baru menjabat sebagai kepala SMP Negeri 2 Batu Putih pada pertengahan 2022 menerima tongkat estafet komitmen perawatan kebun sekolah dari kepala sekolah sebelumnya, Muhammad Nasir. 

Saat ini, kultur bercocok tanam telah menjadi kebiasaan positif di sekolah. Setiap jumat, sebanyak 71 murid, 21 guru, dan tenaga administrasi bergotong-royong merawat tanaman sekolah.

Mulai dari pohon tanaman obat keluarga (Toga), hingga jagung, bayam, menjadi komoditas tanaman yang hidup subur di lahan 1,5 hektare milik sekolah. Terdapat pula sekitar 3/4 hektare untuk ditanami sawit.

“Lingkungan kami harus asri, itu sudah jadi komitmen bersama kami di sekolah,” sebut dia.

Dalam mengawal program sekolah hijau ini, pihaknya juga telah membentuk Tim Adiwiyata. Tim yang dia komandoi khusus untuk mengawal program hijau tersebut.

Membuat lingkungan sekolah menjadi asri, rindang dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar menjadi program yang dijalankan hingga saat ini.

“Tim ini juga khusus, memang kami bentuk di sekolah,” kata Lisman.

Dalam kerjanya, tim tersebut yang melakukan pemetaan di titik-titik lingkungan sekolah yang layak untuk ditanami tumbuhan hidup.

“Ini yang memprogramkan kerja setiap minggunya,” bebernya.

Untuk bibit, dia mengaku mendapatkan suplai dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau. Setiap pekan, tim ditugaskan untuk turun ke kota demi mendapatkan bantuan bibit tersebut. Bibit yang saat ini menyesaki lahan yang dikelola oleh pihak sekolah.

“Alhamdulillah kami dibantu sama pemerintah,” sebut dia.

Dirinya menyebut, murid yang konsisten untuk melakukan penanaman di sekolah akan mendapatkan nilai khusus dari guru. Menurutnya, komitmen penilaian itu menjadi bahan bakar semangat para murid untuk melestarikan lingkungan.

“Gurunya pasti kasih nilai, itu ada dalam muatan lokalnya,” terang dia.

Lisman menegaskan tak segera berpuas diri dengan prestasi sekolah yang saat ini didapatkan. Ia menargetkan SMP Negeri 2 Batu Putih bisa masuk dalam penghargaan Adiwiyata di tingkat nasional.

Target besar itu akan ditopang dengan program yang semakin serius digelar di sekolah. Mulai pekan ini, pihaknya akan kembali melakukan banyak penanaman yang produktif untuk sekolah.

“Semoga kami bisa menembus nasional,” harap dia.

Harapan besar itu dapat ditopang pula dengan dukungan pemerintah daerah serta keseriusan keluarga besar SMP Negeri 2 Batu Putih untuk melestarikan lingkungan.

“Komitmen besar ini semoga dapat dukungan pemerintah,” kata Lisman.

Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLHK Berau, Masmansur, memberikan apresiasi atas raihan tersebut. Dirinya merupakan pihak yang menemani langsung saat penjemputan penghargaan di Samarinda.

Ia menjelaskan, penghargaan itu diraih atas komitmen pihak sekolah dalam menerapkan gerakan peduli budaya lingkungan hidup di sekolah.

“Selamat kepada para pemenang penghargaan,” sebutnya.

Selain SMP Negeri 2 Batu Putih, SDN 001 Campur Sari, Talisayan, juga mendapatkan gelar serupa. Dua sekolah yang mendapatkan penghargaan langsung oleh Pemprov Kaltim pada tahun ini. (*)