Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Komunitas di Berau mengusulkan berdirinya satu bangunan yang dapat mewadahi aspirasi hingga minat para kawula muda. Modern ini dikenal dengan sebutan Creative Hub.

Di kota maju, creative hub digunakan kawula muda untuk menumpahkan ekspresi kreatif dalam menumbuhkan industri ekonomi kreatif di daerah.

Wadah tersebut akan menjadi tempat bertemunya para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk dapat menjalin kerja sama yang bermuara terhadap peningkatan taraf ekonomi para pelaku ekraf.

Usulan tersebut disampaikan, kala para komunitas bertemu dalam satu wadah yang mempertemukan anggota komunitas dengan pemerintah daerah. Saat itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih, hadir sebagai pembicara.

Dalam kesempatan itu, salah satu anggota komunitas hobi motor di Berau, Singgih, menyampaikan kebutuhan pembangunan gedung creative hub, dapat menjadi jawaban atas kemajuan industri ekraf di Berau.

“Kita butuh satu tempat yang iklimnya kita ciptakan sendiri, sesama penghobi di Berau ini,” katanya.

Tidak asal mengusulkan itu, Singgih bersama dengan komunitas lainnya sudah menyiapkan landscape rencana pembangunan creative hub tersebut.

Dimana, dalam satu kawasan seluruh minat kawula muda dapat ditampung, mulai dari yang gemar musik, hingga kelompok otomotif dapat saling beradu kegiatan dalam satu wadah.

“Ini memang disiapkan, tapi memang hanya gambaran kasar saja,” ujarnya.

Diharapkan, aspirasi tersebut dapat ditampung pemerintah untuk segera diwujudkan pada waktunya nanti.

“Yang penting aspirasi ini kami sampaikan,” ucapnya.

Menjawab itu, Bupati Sri Juniarsih, menyampaikan bakal menampung aspirasi tersebut. Ditegaskan, tidak akan menutup mata dengan aspirasi yang diinginkan kawula muda.

Hanya saja, dalam proses pembangunan creative hub tersebut membutuhkan waktu dan anggaran yang cukup besar. Juga pihaknya masih membutuhkan kajian yang lebih mendalam untuk memastikan bangunan tersebut menjadi prioritas atau tidak.

“Semoga ke depan kita bisa punya juga creative hub itu,” harapnya.

Ke depan, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mewujudkan mimpi tersebut. Dengan catatan, industri kreatif dapat tumbuh besar dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun.

“Kalau industrinya aktif, tidak mungkin kalau tidak diakomodir. Tapi, kami pastikan selalu mendukung semangat teman-teman,” katanya. (*/ADV)