Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Komitmen PT Berau Coal memajukan sepak bola “Bumi Batiwakkal”, menggandeng Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberi lisensi pelatih lokal. PT Berau Coal mendatangkan langsung mantan pelatih Arema Football Club (FC) Joko Susilo, untuk memberikan pelatihan bagi 29 pelatih lokal Kabupaten Berau.

Kedatangan Joko Susilo itu dalam rangka memberikan Kursus Pelatih Sepak Bola Lisensi D PSSI. Yang digelar PT Berau Coal selama sepekan ke depan, di mulai pada 1 hingga 7 September mendatang.

Tercatat agenda ini sudah kedua kalinya dilaksanakan oleh PT Berau Coal, dimana 23 pelatih sudah memiliki lisensi pada tahun sebelumnya.

4A KOMITMEN 2

Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Berau, Sony Periananda, mengatakan event yang digelar oleh perusahaan tersebut dapat menjadi bekal para pelatih lokal untuk lebih profesional dalam mengembangkan atlet pesepakbola Berau di masa yang akan datang.

“Syukur kita bisa dapat ini, biaya lisensi ini tidak murah dan biasanya hanya ada di luar Berau,” kata Sony.

Diutarakan, PT Berau Coal tidak hanya melakukan pengembangan bakat atlet muda. Namun, memberikan perhatian serius untuk level bangku manajemen tim sepakbola, salah satunya pelatih. Tentu akan sangat berdampak bagi masa depan dunia sepak bola “Bumi Batiwakkal”.

“Dengan narasumber yang kompeten dan terbukti, ini jadi pelajaran berarti,” ungkapnya.

4A KOMITMEN 3

Diharapkan, segala ilmu yang diberikan nantinya dapat diserap dengan baik. Sehingga berpengaruh terhadap pola pembinaan atlet.

“Mudahan ilmu yang dikeluarkan bisa diserap dengan baik oleh peserta,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Nuransyah, turut memberikan apresiasi atas dukungan perusahaan tambang batubara tersebut. Sebab, telah membantu banyak pekerjaan rumah pemerintah, khususnya di dalam dunia olahraga.

“Kegiatan ini sejalan dengan program di Dispora, terkait peningkatan kualitas pelatih,” ujarnya.

4A KOMITMEN 4

Dia berharap, ketulusan Berau Coal dalam mengembangkan dunia olahraga di Berau ke depan juga merambah ke cabang olahraga lain. Misalnya futsal, bulu tangkis, serta olahraga umum lainnya.

“Jadi sebagaimana diketahui, pelatih di Berau masih kurang, kita perlu meningkatkan segi kualitas dan kuantitas,” pungkasnya.

Sementara, Pelatih asal Kampung Dumaring, Talisayan, Effendi, mengaku pelatihan ini telah lama ditunggunya.

Sebab pelaksanaan kedua ini jadi harapannya untuk mendapatkan pelatihan yang representatif, sehingga ilmunya bisa digunakan untuk mengembangkan bibit unggul sepak bola di Berau.

“Jadi SDM di kampung belum ada yang bisa sampai jadi pelatih bola, sementara di daerah pesisir ini bibit dan generasi kita banyak sekali, tapi kurang pelatih. Kesempatan ini sangat dimanfaatkan sekali,” jelasnya.

4A KOMITMEN 5

Dia mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal terhadap perhatiannya kepada pelaku pelatih sepak bola di Berau.

Pelatihan ini, kata Effendi, jadi penyambung harapan bagi mereka, sehingga memberi semangat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

“Ini betul-betul meningkatkan kompetensi generasi muda kita. Dengan pelatihan ini, dunia sepak bola jadi ada harapan,” paparnya.

Secara terpisah, Community Program Planning and Control Superintendent PT Berau Coal, Heri Syaprani, menuturkan, peningkatan kapasitas pelatih menjadi investasi untuk memajukan industri sepak bola di masa mendatang. Selama 7 hari mendatang, pelatih-pelatih lokal Berau akan menyerap ilmu yang diberikan Joko Susilo.

“Sehingga ilmu yang diserap, tentu diharapkan nanti bisa diimplementasikan saat melatih bibit unggul di masing-masing SSB,” ujarnya.

Heri menjelaskan, pelaksanaan kursus pelatih ini sudah yang kedua kalinya dilaksanakan oleh PT Berau Coal.

Pelaksanaan kursus pelatih ini merupakan bentuk komitmen PT Berau Coal dalam memajukan dunia sepak bola di Berau, sehingga kualitas pelatih yang ditingkatkan harapannya akan menghasilkan bibit unggul yang mampu bersaing di ajang yang lebih tinggi.

“Alhamdulillah, dengan 52 pelatih berlisensi di Berau, kita harap ada peningkatan bibit unggul sepak bola Berau di masa depan,” ungkapnya.

Ditambahkan, pelatihan ini sebagai bentuk wujud dari keseriusan PT Berau Coal memajukan industri sepak bola di Berau. Di antaranya pengembangan atlet yang dicoba dengan meningkatkan kapasitas sang ‘guru’ terlebih dahulu, yaitu para pelatih.

Dengan meningkatkan kapasitas pelatih, besar harapan kami, sepak bola Berau bisa menjadi unggulan di kemudian hari melalui perbaikan kemampuan dan attitude atlet.

Terlebih kolaborasi apik antara PT Berau Coal bersama Askab dan FOSSBI Berau, diharapkan bisa menjadi pemacu semangat serta kesempatan akselerasi tumbuhnya sepak bola yang ada di Berau.

“Pemilihan Lisensi D, sesuai kategori umurnya. Kita harap mulai dari usia dini, atlet unggulan mendapatkan bimbingan pelatih yang kompeten,” tandas Heri. (*)