Foto: Anggota Komisi II DPRD Berau Wendi Kie Jaya
TANJUNG REDEB- Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau, Wendy Lie Jaya menyebut, Pemkab Berau gagal dalam melakukan penanganan wilayah rentan pangan. Meskipun belum lama ini, Pemkab Berau melalui Dinas Pangan Kabupaten Berau telah melakukan ekspose terhadap peningkatan wilayah yang rawan pangan.
“Semua ada indikator penilaiannya, dan memang dalam metodenya itu tidak ada berubah,” katanya.
Disampaikan Wendy, pihaknya kerap membahas bahwa di Kabupaten Berau, tidak cukup hanya membahas rencana pembangunan fisik saja. Tetapi perlu juga mengatur strategi tentang ketahanan pangan, yang mana hal itu harus direncanakan dan diprogramkan dengan baik.
Apalagi, di tahun 2022 ini kat dia, program ketahanan pangan benar-benar harus bisa dilakukan maksimal. Dia juga menyebut salah satu wilayah yang masuk dalam rawan pangan adalah Kampung Semurut. Padahal kampung tersebut merupakan wilayah yang terkenal dengan persawahannya.
“Bisa kita lihat, program unggulan apa yang telah dicanangkan pemerintah untuk ketahanan pangan ini,?rasa-rasanya tidak ada. Kami kecewa dengan data yang diekspos, karena rerjadi peningkatan wilayah rawan pangan,” tuturnya.
Kedepan, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan kepala daerah untuk melalukan kordinasi dan konsultasi untuk merumuskan program unggulan yang akan dikerjakan. Program tersebut akan mencakup jangka panjang dan pendek.
“Sehingga kita dapat masukkan dalam program prioritas baik di anggaran perubahan 2023 dan murni 2024,” pungkasnya. (/ADV)