Foto: Peluncuran 1800 titik baca digital di Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, PT BUMA Lati.
TANJUNG REDEB,- Peran masyarakat dalam meningkatkan literasi kampung sangat penting. Peningkatan literasi masyarakat tersebut dapat dicapai, salah satunya, melalui inklusi sosial. Masyarakat bisa memenuhi kebutuhan informasi, pengetahuan, dan mengasah keterampilan masing-masing.
Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau, adalah salah satu desa yang memiliki potensi besar untuk literasi digital. Pada Rabu, 6 September 2023, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Jobsite Lati yang berkolaborasi dengan pemerintah kampung meluncurkan 1.800 titik baca digital. Titik baca tersebut berlokasi di 1.800 rumah warga.
Program ini juga merupakan hasil kerja sama dengan AsosiasiTenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Berau dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau. Sementara itu, launching diadakan di balai kampung dan PerpustakaanKampung Maluang.
Potensi Kampung Maluang di bidang literasi sebenarnyasudah terlihat sejak lama. Kampung di lingkar tambangBUMA ini memiliki Perpustakaan Sanggam Kampung Maluang. Perpustakaan tersebut telah menjadi perpustakaan terbaik di Kabupaten Berau. Kampung Maluang meraih juara pertama dalam Lomba Perpustakaan Kampung tingkat Kabupaten Berau.
“Pada 2023, Kampung Maluang mewakili Berau dalam lombaperpustakaan tingkat provinsi,” jelas Kepala Kampung Maluang, Usnadi.
Ia menambahkan, perpustakaan kampung merupakan sumber informasi rekreasi sekaligus tempat masyarakat berkumpul dan belajar. Perpustakaan terus berupaya mewujudkan layanan yang prima dan mudah diakses.
Superintendent Industrial & Eksternal Relations BUMA Lati, Erwin H Gultom, menjelaskan bahwa perusahaan terus mewujudkan kontribusi sosial. Tujuannya adalah kemandirian masyarakat.
Komitmen itu dipegang BUMA Jobsite Lati sebagai perusahaan kontraktor batu bara yang beroperasi di sekitar Kampung Maluang. Salah satu kontribusi sosial BUMA Jobsite Lati adalah inklusi sosial melalui program Agriculture Agens Hayati di Perpustakaan SanggamKampung Maluang.
“Pengadaan 1.800 titik baca digital ini juga bentuk keberlanjutan dari program perpustakaan berbasis inklusi sosial. BUMA terus menciptakan keberlanjutan yang berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan KearsipanBerau, Atpusi Berau, dan Kampung Maluang,” terang Erwin.
Ribuan titik baca digital itu telah dilengkapi akses buku kuliner Indonesia, buku pengetahuan, buku pertambangan BUMA, koran digital, dan koleksi buku lainnya. Seluruh literasi itu dapat diakses melalui QR code e-book (electronic book) Perpustakaan Sanggam Kampung Maluang, GunungTabur.
Dengan kata lain, pembaca cukup memindai kode QR untuk mengakses pustaka-pustaka tersebut.
Erwin melanjutkan bahwa Peringatan Hari LiterasiInternasional pada 8 September menjadi momen kolaborasi BUMA Jobsite Lati, Dinas Perpustakaan dan KearsipanBerau, Atpusi Berau, dan Kampung Maluang. Kolaborasi tersebut akan meningkatkan budaya membaca masyarakat.
Selain itu, menjadi momen dalam memberikan kemudahan semua lapisan masyarakat mengakses informasi melalui e-book.
“Dari itu, BUMA berharap masyarakat mendapatkan informasi yang lebih luas. Informasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan kemandirian masyarakat lingkar tambang pun bisa tercapai,” jelas Erwin.
Peluncuran 1.800 titik baca digital di Kampung Maluang inidihadiri berbagai kalangan. Mereka adalah Camat GunungTabur, Toto Marjito dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau diwakili Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Nueshea.
Sebanyak 13 ketua RT di kampung tersebut juga hadir. Termasuk pula, tujuh kepala sekolah baik TK, SD, dan SMP serta masyarakat Kampung Maluang. (*)