Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten  Berau, Saga, menyebut uang saku atlet harus dianggarkan.

“Jangan membuat patah semangat,” katanya terkait dengan minimnya dukungan atlet berprestasi, khususnya di wilayah “Bumi Batiwakkal”.

Politisi senior itu menyayangkan, minimnya dukungan atlet-atlet yang berlaga di luar daerah. Padahal, atlet tersebut juga membawa nama daerahnya, bahkan ada atlet yang mendapat penghargaan atau medali.

Untuk diketahui, salah seorang atlet Kriket Berau mengungkapkan kekecewaannya, karena tidak mendapat dukungan berupa uang saku hingga uang vitamin kala mengikuti lomba di kancah nasional dan internasional.

“Uang saku atlet itu sangat perlu dan harus dianggarkan. Karena ini untuk memotivasi para atlet Berau yang berlomba di tingkat nasional maupun internasional. Terlepas itu ranahnya provinsi atau pusat,” ungkap Saga, di kantornya, Jumat (16/8/24).

Dikatakannya, dengan adanya dukungan maksimal dari pemerintah daerah, atlet akan merasa dihargai dan loyal dengan daerahnya. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh instansi yang membidangi.

Jangan sampai, sambung Saga, semangat mereka untuk berprestasi membawa nama Berau, sirna lantaran daerahnya sendiri tidak memberi dukungan maksimal.

“Jadi harus itu dianggarkan uang saku atlet dan uang keperluan lainnya. Jangan hanya menganggarkan bonus setelah mereka berprestasi saja. Tapi dukung juga bagaimana upaya mereka mendapatkan prestasi itu,” paparnya.

Politisi gaek itu menilai, dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya bisa mengakomodir kebutuhan atlet-atlet yang bertanding ke luar daerah. Apalagi atlet yang memang telah memiliki prestasi, baik itu level nasional maupun internasional.

“Selama kami masih berada di DPRD, usulkan saja. Insya Allah, akan kita setujui. Karena bagaimanapun ini untuk kemajuan olahraga Berau juga,” kata Saga memberi semangat. (*)

Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten  Berau, Saga, menginginkan uang saku atlet harus dianggarkan. (*)