TANJUNG REDEB – DPD PKS Berau terus bergerak menjalankan safari politik jelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024, demi mendapatkan kekuatan politik untuk kembali mengulang sejarah Pilkada 2020 lalu. Safari politik itu dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian koalisi dan rekomendasi.

Kendati meraih 4 kursi di Pileg lalu, untuk bisa kembali mengusung Sri Juniarsih sebagai calon Bupati di Pikada 2024, PKS tetap perlu koalisi untuk memenuhi 20 persen dukungan parlemen agar bisa mengusung pasangan calon.

Hanya saja, diantara para partai pemenang yang dipastikan duduk di legislatif Berau itu. PKS Berau tegas menolak bangun komunikasi politik ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) Berau. Meskipun pada Pilpres 2024, kedua partai ini menjadi koalisi pengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres.

Ekslusif kepada awak berauterkini.co.id, Ketua DPD PKS Berau Sumadi mengutarakan alasannya mengambil keputusuan tersebut.

Dia menyatakan, saat ini terdapat dua calon yang dipastikan telah mengantongi surat rekomendasi. Selain Sri Juniarsih yang direkomendasikan DPP PKS.  Madri Pani, juga disebutkannya telah mengantongi restu dari DPP NasDem.

“Ini langkah untuk menghargai posisi kader partai. Untuk itu, kami tidak mungkin mengajak koalisi,” kata Sumadi.

“Yang jelas kami punya bakal calon bupati, Ibu Sri Juniarsih,”tegasnya.

Kendati demikian, dia menyebut memiliki komunikasi yang baik dengan seluruh petinggi partai di Bumi Batiwakkal. Sehingga dia tak ragu dalam mengambil langkah politik untuk tetap menjalin komunikasi dengan elit partai di Berau.

Saat ini, sebut dia, pihaknya telah aktif membangun komunikasi dengan Partai Golkar. Selain Golkar, ada nama Hanura, Gerindra, PDI Perjuangan, PKB, Demokrat bahkan PPP.

Namun, untuk menjangkau semua itu, dia mengatakan memerlukan proses yang cukup panjang untuk mengajak masuk dalam koalisi.

“Kalau teman-teman yang lain, memang sudah ada yang munculkan calon. Itu yang kita liat nanti, bisa atau tidak bergabung dalam koalisi,” ucapnya.

Dia tak ingin menyebut nama yang pasti untuk menemani nama Sri Juniarsih pada kontestasi lima tahunan kali ini. Namun kata dia, setiap parpol di Berau dipastikan harus menjaring kekuatan politik untuk mencapai ambang batas pencalonan kepala daerah, yakni 20 persen dari total kursi alias 6 kursi.

“Yang jelas semua calon yang dijaring harus memiliki perwakilan di parlemen. Diukur dari perolehan suara pemilu kemarin,” tuturnya.

Ke depan, bila sesuai jadwal pada Mei 2024 mendatang pihaknya akan mengumumkan nama paslon yang siap untuk didaftarkan di KPU Berau, saat masa tahapan telah masuk dalam proses pendaftaran.

Diketahui, menurut jadwal KPU, pendaftaran di KPU jalur partai akan dibuka pada 27 hingga 29 Agustus 2024.

“Semoga Mei 2024 nanti, koalisi sudah rampung dan pasangan umi sudah dapat,” harap dia. (*)

 

Reporter: Sulaiman

Editor: Zuhrie