BERAU TERKINI – Pemerintah Kabupaten Berau tengah berupaya melakukan transisi ekonomi di sektor pariwisata.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau pun menggelar Rapat Koordinasi Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata 2025 untuk menyatukan visi antara pemerintah dan pelaku wisata lainnya.

Rakor tersebut juga merupakan tindak lanjut pemerintah atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengatakan, rakor tersebut dapat menjadi batu pijakan semua pihak untuk saling bekerja sama dalam mewujudkan transisi ekonomi Berau di sektor pariwisata.

“Ini momen penting, semua pihak harus saling bekerja dan berkoordinasi,” pesan Bupati Sri saat membuka acara yang digelar di Gedung RPJMD Bapelitbang, Senin (11/8/2025).

Dia mengatakan, saat ini, pariwisata Berau sudah baik. Hanya dibutuhkan peningkatan sarana dan prasarana yang dapat menjawab kebutuhan atas kenyamanan wisatawan kala bertandang ke Bumi Batiwakkal. 

Pemerintah pun telah bekerja serius dengan digelontorkannya anggaran besar untuk pembangunan infrastruktur menuju destinasi wisata yang merupakan bagian dari rencana strategis. 

“Jalan sudah terbangun, ini harus sejalan juga dengan destinasinya,” tuturnya. 

Sri juga berpesan kepada kelompok sadar wisata (pokdarwis), pemerintah kampung, hingga Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) untuk saling membangun sinergi, serta menjaga dan mengembangkan destinasi wisata. 

Dari kualitas destinasi yang baik, dia meyakini akan mengundang banyak orang untuk datang berlibur ke Berau. Sehingga, memiliki efek domino ke perekonomian kampung. 

“Tanpa kolaborasi semua pihak itu, destinasi yang sudah terbangun tak akan memberikan dampak apapun,” tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, mengatakan, agenda rakor tersebut sengaja digelar demi menyatukan visi pengembangan pariwisata agar lebih terarah. 

Dalam hal ini, kata dia, kolaborasi menjadi kunci. Setiap pihak harus mengambil peran untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dari sektor pariwisata di Berau. 

“Kuncinya pada kolaborasi, ini akan memberikan dampak besar terhadap dunia pariwisata kita,” tuturnya.

Dia menyebut, proses pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata bukan pekerjaan yang selesai dalam satu malam. Sehingga, dibutuhkan kerja konkret semua pihak untuk menjadikan agenda tersebut lebih konsisten. 

Dia menyebut, demi memastikan agenda tersebut berjalan, dibutuhkan peran semua pihak yang tergabung dalam elemen Hexahelix yang di dalamnya terdapat pemerintah, akademisi, praktisi, media, hingga pelaku wisata yang terlibat langsung. 

“Dibutuhkan kesabaran dan komitmen kita bersama,” pesan Samsiah. 

Dirinya berharap, ke depan, dalam agenda pengembangan pariwisata, semua pihak tak berjalan sendiri. Dibutuhkan koordinasi lintas sektor untuk dapat mengukur capaian yang dapat diukur setiap tahunnya. 

“Kalau sendiri-sendiri, kita akan lambat bertumbuh,” pungkasnya. (*/Adv)