Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB– Inflasi di Kabupaten Berau mengalami kenaikan menjadi 3,54 persen per Oktober 2024, dibandingkan bulan sebelumnya yang masih diangka 3,34 persen . Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 107,32 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, Supriyanto, menjelaskan bahwa secara year on year (y-o-y) inflasi mengalami kenaikan sebesar 2,75 persen, sementara secara month to month (m-t-m) terjadi peningkatan sebesar 0,16 persen.

“Penyebab utama inflasi pada Oktober lalu adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang inflasi sebesar 2,15 persen,” ujar Supriyanto, Jumat (8/11/2024).

Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 3,90 persen, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,27 persen.

“Tiga kelompok tersebut merupakan penyumbang utama dalam andil inflasi Oktober 2024,” tambahnya.

Komoditas Pendorong dan Penahan Inflasi

Adapun komoditas yang mendorong inflasi secara m-t-m pada Oktober 2024 antara lain daging ayam ras, ikan layang, ikan tongkol, bayam, udang basah, kacang panjang, jagung manis, timun, ikan bandeng, dan kopi bubuk.

Di sisi lain, komoditas yang menahan inflasi pada periode yang sama antara lain kangkung, kentang, cabai merah, cabai rawit, semangka, wortel, kubis, nangka muda, pembalut wanita, dan tempe.

Secara y-o-y, pendorong inflasi di Berau pada Oktober 2024 meliputi ikan layang, tarif rumah sakit, beras, kopi bubuk, emas perhiasan, udang basah, sigaret kretek mesin (SKM), ikan tongkol, bayam, dan ikan kembung.

Sementara itu, komoditas yang menahan inflasi secara y-o-y antara lain angkutan udara, daging ayam ras, bensin, jagung manis, tempe, air kemasan, telepon seluler, sabun cair, cabai merah, dan sabun mandi cair.

Tren Inflasi Sepanjang 2024

Sepanjang tahun 2024, IHK Berau mengalami penurunan dalam tujuh bulan pertama, sebelum akhirnya meningkat pada bulan April, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.

Peningkatan ini kemudian diikuti penurunan kembali pada bulan Mei hingga Juli 2024, yang mencatatkan tingkat deflasi terdalam sebesar 0,71 persen.

Pada bulan-bulan berikutnya, inflasi terus meningkat hingga pada Oktober tercatat inflasi sebesar 0,61 persen.

Semoga kedepannya kami dapat terus memantau dan menjaga kestabilan harga barang dan jasa di Kabupaten Berau,” pungkas Supriyanto.(*)