TANJUNG REDEB – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Berau Hari Wibowo, menyebut sudah ada temuan dugaan pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, namun diserahkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.

Pemilu kini menyisakan sekitar 22 hari lagi. Jelang 14 Februari 2024, puncak pemungutan suara untuk pemilihan presiden hingga legislator tingkat kabupaten/kota. Semakin dekat puncak pesta demokrasi, aparat penegak hukum semakin mencelengi potensi pelanggaran hukum di dalam pesta lima tahunan tersebut.

Berperan besar dalam suksesi pengawasan di dalam Sentra Gakkumdu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau telah mendapatkan tumpukan laporan dugaan pelanggaran pemilu. Mayoritas laporan ditujukan ke perangkat pemerintahan di tingkat kampung, kelurahan hingga para ketua RT.

Saat ditemui beberapa waktu lalu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Berau Hari Wibowo, menyatakan setiap temuan lapangan oleh tim intelejen Kejari Berau selalu dilaporkan ke Bawaslu Berau. Tindakan pelanggaran tersebut melanggar perundangan pemilu, diputuskan lebih lanjut oleh Bawaslu.

“Kami tidak bisa menindak tanpa koordinasi lebih lanjut ke Bawaslu,” ujar Hari.

Dalam upaya pencegahan pelanggaran, Pemkab Berau bersama unsur forkopimda sering melangsungkan kegiatan sosialisasi yang tujuannya memberikan edukasi kepada para aparat tingkat kecamatan hingga RT.

Diakui kecewa lantaran dalam gelaran sosialisasi yang digagas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dari 200 RT yang diundang yang hadir di acara tidak sampai dari 50 persen dari total undangan yang disebar.

Sehingga, pihaknya memberikan ultimatum kepada semua RT untuk berhati-hati, lantaran potensi pelanggaran pemilu bisa menghampiri kapan dan dimanapun.

“Kan cita-cita kita ini, pemilu tahun ini berkualitas. Mulai dari peserta hingga pemilih, makanya harus aktif,” pintanya.

Merujuk pada arahan Bupati Berau Sri Juniarsih, penyelenggaraan pemilu di Berau harus dapat dipastikan berjalan dengan kondusif, tanpa ada keributan apapun meskipun berbeda pilihan politik.

Sehingga diminta kepada semua pihak terkait, termasuk RT harus aktif dalam menciptakan suasana yang harmonis di lingkungannya masing-masing.

“Pesan ibu begitu. Jadi, semua pihak bertugas penting untuk menciptakan pemilu damai,” ujarnya.

Pesannya kepada masyrakat yang memiliki hak politik penuh dalam pemilu tahun ini, agar dapat kooperatif dalam menegakkan pemilu yang jujur dan adil. Sehingga bila menemukan pelanggaran, jangan segan untuk memberikan laporan kepada pengawas pemilu (panwaslu).

“Sejatinya, masyarakat sudah cerdas. Tidak mudah dipecah belah oleh pihak manapun. Mari jaga kondusifitas Berau selama pemilu,” pesannya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h