Foto: Kajari Berau Hari Wibowo.

TANJUNG REDEB – Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau memberikan ultimatum kepada pihak yang menggunakan topik renovasi Jembatan Sambaliung, sebagai alat saling menjatuhkan lawan politik dalam momentum tahun politik.

Kepada Berau Terkini, Kepala Kejari Berau Hari Wibowo menyatakan proyek renovasi jembatan sudah dalam masa pelaksanaan. Sehingga tak elok bila membuat narasi yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

“Saya sebagai Kejari Berau meminta tidak ada bentuk politisasi terhadap apapun yang sedang terjadi. Termasuk renovasi jembatan Sambaliung,” kata Hari, Rabu (7/6/2023).

Terlebih kepada ASN. Diminta untuk bahu membahu memberikan pemahaman kepada masyarakat soal pertanyaan publik soal pembangunan jembatan.

Netralitas ASN pun jadi pembatas dalam setiap ujaran yang muncul ke publik. Baik secara langsung maupun lewat sosial media.

“Jangan sampai ikut-ikutan buat gaduh di publik apalagi di medsos,” sebutnya.

Senada, Kapolres Berau AKBP Sindhu Brahmarya, menyatakan saat ini proyek jembatan sedang alami hambatan secara teknis. Yang membutuhkan solusi berupa teknis pula.

Adapun hambatan teknis yang ia maksud, gejala konflik sosial yang muncul setelah jembatan ditutup total. Seperti antrean panjang di dermaga.

Sehingga pikiran jernih seluruh stakeholder dibutuhkan demi menyelesaikan masalah yang ada saat ini. Bukan justru malah membuat narasi yang dapat meresahkan warga Bumi Batiwakkal.

“Hati-hati sekarang ini. Jari mu harimau mu,” ujar AKBP Shindu meneruskan pesan Kejari Berau.

Terlebih polisi menaruh perhatian pada informasi yang sifatnya bohong alias hoaks. Pelaku penyebar hoaks dapat dijerat dengan UU ITE. Tentunya konten yang bernilai hoaks bakal ditelusuri oleh Reskrim bersama tim cyber bentukan Polres Berau.

“Tentu ada tahapannya. Kabar itu akan ditelusuri kebenarannya dahulu baru akan kami tindak,” ujarnya.

Menyinggung hasil pertemuan unsur Forkopimda Berau, di Dermaga Sanggam, siang tadi. Polres Berau berkomitmen untuk mengawal keberhasilan renovasi jembatan yang berusia 35 tahun tersebut.

Dalam beberapa agenda, Polres Berau selalu terlibat dalam proses pengambilan langkah strategis renovasi jembatan. Termasuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan yang diberikan kepada warga agar dapat mengurai permasalahan di lapangan.

Menunaikan tugasnya, Polres Berau pun menerjunkan 50 personel untuk membantu masyarakat di tengah proses perbaikan jembatan hingga empat bulan ke depan.

“Setiap hari ada 50 personel yang patroli setiap hari. Berjaga di dermaga dan di jalan,” ucap dia merincikan. (*)

Reporter: Sulaiman