TANJUNG REDEB – Upaya mengejar target swasembada pangan di Kabupaten Berau kini akan bertumpu pada fondasi yang lebih kokoh, yaitu data yang akurat. Pendekatan berbasis data ini menjadi strategi utama untuk mengatasi tantangan serius menyusutnya lahan sawah produktif akibat alih fungsi lahan.
Dalam rapat koordinasi yang digelar akhir Juli lalu, terungkap bahwa data luas baku sawah yang ada seringkali tidak lagi sesuai dengan kondisi riil di lapangan, sehingga menyulitkan perencanaan program.
Kepala BRMP Kaltim, Akhmad Hamdan, yang memimpin rapat tersebut, menyoroti tantangan utama yang dihadapi.
“Tantangan terbesar kita saat ini adalah penurunan luas sawah akibat alih fungsi lahan. Data luas baku sawah yang lama seringkali sudah tidak sesuai dengan realita di lapangan,” ujar Hamdan pada Selasa (5/8/2025).
Untuk mengatasi hal tersebut, BRMP Kaltim kini mengambil peran sentral dalam melakukan validasi dan sinkronisasi data lahan secara langsung. Tujuannya adalah agar setiap kebijakan dan program percepatan tanam yang dirancang benar-benar efektif dan tepat sasaran.
“Karena itu, kami hadir untuk melakukan validasi dan sinkronisasi data secara langsung, agar setiap strategi yang disusun nanti benar-benar berpijak pada kondisi riil,” jelasnya.
Hamdan menambahkan, penguatan data ini pada akhirnya bertujuan untuk memperkuat peran para petugas di garda terdepan dalam membantu para petani di Kabupaten Berau.
“Data yang akurat ini nantinya akan menjadi bekal utama bagi para penyuluh pertanian di lapangan untuk memberikan pendampingan yang lebih tepat sasaran kepada para petani,” tutupnya. (Adv)