TANJUNG REDEB,- Di balik kesuksesan kakao Berau saat ini, tak terlepas dari kolaborasi apik antara pemerintah, masyarakat dan pihak ketiga. Salah satu perusahaan batubara terbesar di Berau hadir sebagai mitra yang setia bagi para petani.
Sejak tahun 2010, perusahaan ini telah melaksanakan berbagai program pendampingan yang sejalan dengan pemerintah dengan memberdayakan masyarakat dan mendorong kemandirian ekonomi melalui pengembangan kakao berkelanjutan, dari proses hulu sampai hilirnya.
PT Berau Coal telah melakukan pendampingan mulai dari hulu hingga hilir. Hingga saat ini PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal kembali mendistribusikan bibit-bibit kakao berkualitas kepada para petani, termasuk kepada petani di Kecamatan Gunung Tabur sebagai bagian dari upaya pengembangan kebun kakao di daerah tersebut.
“Alhamdulillah atas bantuan dari pada PT Berau Coal, yaitu bibit yang diberikan. Kualitas bibitnya alhamdulillah bagus-bagus. harapan kami selaku petani, agar PT Berau Coal dapat terus mendampingi kami baik itu bibit maupun yang lain-lain,” ucap Muhammad Usman petani kakao asal Samburakat.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan bibit kakao yang diberikan. Beberapa ada yang sudah saya tanam sekitar 5 bulan yang lalu, ini hasilnya sangat cantik. Harapan kami, semoga dengan adanya bantuan ini bisa meningkatkan taraf hidup kami untuk kedepannya, sekali lagi terima kasih kepada pihak PT Berau Coal,” ungkap Salma petani asal Batu Batu.
Selain itu, PT Berau Coal juga melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan para petani kakao dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kakao (Puslitkoka).
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 18 September hingga 10 Oktober 2024, di 12 lokasi berbeda, melibatkan total 152 petani dari 15 kampung dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Berau. FGD ini mendiskusikan mengenai persiapan lahan, penanaman, perawatan dan pengendalian OPT sesuai GAP.
Para petani yang mengikuti FGD tampak antusias, berbagi pengalaman mereka selama berkebun dan mendapatkan pengetahuan baru terkait perawatan kebun kakao.
Zakaria, akrab disapa Bang Jek salah satu petani asal kampung Long Lanuk berterima kasih atas inisiatif PT Berau Coal mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mendatangkan ahlinya dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember.
“Kami berterima kasih kepada PT Berau Coal yang sudah mengadakan diskusi dengan kami, petani kakao Long Lanuk. Banyak sekali hal-hal positif dari diskusi ini, apalagi didatangkan ahlinya dari Puslitkoka Jember langsung, sehingga kami sebagai petani pemula banyak mendapatkan penambahan wawasan dalam sistem perawatan kakao yang kami tanam. Harapan kami diskusi yang positif seperti ini terus dilanjutkan,” ungkapnya
Hal serupa juga dirasakan oleh petani asal Samburakat, Sutriani, dirinya merasa tertolong dan mendapatkan solusi terkait permasalahan yang dihadapinya dalam berkebun kakao melalui FGD yang telah diadakan.
“Kami menghadapi beberapa kendala, khususnya berkaitan dengan cuaca ekstrim akhir-akhir ini. Kami berterima kasih atas kunjungan Berau Coal dan tim Puslitkoka Jember, kami terbantu sekali dan mendapatkan solusi dari diskusi yang telah diadakan. Sekali lagi kami berterima kasih atas support dan kerja sama Berau Coal untuk kami para petani selama ini,” serunya.
Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan petani, PT Berau Coal melalui program pengembangan kakao memberikan pelatihan, bibit, dan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas panen.
“PT. Berau Coal berkomitmen dalam mendukung keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani, melalui program pengembangan kakao dengan memberikan pelatihan, dukungan bibit serta pendampingan kepada petani dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka,” ucap Heri Syaprani selaku Community Program Planning and Control Superintendent PT Berau Coal.
Pihaknya berharap melalui pendampingan yang diberikan dapat memberikan kemampuan kepada para petani dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan taraf hidup mereka serta menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan kakao di Kabupaten Berau.
“Kami percaya bahwa dengan memberikan pengetahuan dan praktik terbaik dalam budidaya kakao, seperti dalam FGD ini, kami berupaya memfasilitasi diskusi antara petani dan para ahli dari Puslitkoka Jember untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi,”jelasnya.
Melalui program yang telah dilaksanakan, perusahaan berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan terhadap perkembangan kakao di Kabupaten Berau.
Selain itu, PT Berau Coal juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan petani, lembaga penelitian, dan pemerintah dalam upaya mencapai visi bersama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.(*)