BERAU TERKINI – Keberadaan kampung di Kabupaten Berau yang belum teraliri listrik hingga 80 tahun Indonesia Merdeka kembali menjadi catatan pemerintah daerah.
Tercatat, sebanyak 21 kampung masih menggunakan listrik mandiri milik warga, bukan berasal dari aliran PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyatakan, sejatinya pembangunan jaringan listrik menjadi kewenangan PT PLN UID Kaltimtara yang memiliki perencanaan dalam program listrik masuk desa.
Pemkab Berau hanya dapat memastikan kewenangan dalam aturan pembangunan jaringan di lingkungan milik pemerintah, sehingga tak akan menghambat perusahaan BUMN tersebut dalam memenuhi kebutuhan dasar warga.
“Domainnya ada di sana ya, kami akan memantau itu lewat Dinas ESDM Kaltim,” kata Gamalis.
Gamalis bersama Bupati Berau Sri Juniarsih berkomitmen mengawal program PT PLN UID Kaltimtara yang menjanjikan sambungan listrik ke semua kampung tersebut pada 2027.
“Itu yang kami kawal karena sudah terprogram,” tuturnya.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menegaskan, persoalan kelistrikan tersebut erat kaitannya dengan metode pemerintah menakar tingkat kesejahteraan masyarakat Bumi Batiwakkal.
Syarifatul mengaku telah mendapatkan konfirmasi langsung dari PLN terkait dengan target besar hingga 2027. Tak hanya kawasan pesisir, namun dari ujung barat Bumi Batiwakkal juga akan menikmati listrik.
“Sudah ada target mereka dan akan kami kejar,” tegasnya.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kaltim ini melaporkan hasil koordinasi PLN dengan Pemprov Kaltim saat melangsungkan kunjungan ke kawasan pesisir Berau.
Di sana, pihaknya telah menerima komitmen tersebut dan diproyeksikan dalam waktu yang tak lama lagi, listrik Jaringan Mahakam akan segera terbangun di Berau dengan kapasitas listrik sebesar 547,63 MW.
“Semoga program hingga dua tahun ke depan itu bisa terwujud semua,” harapnya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya pun berencana akan mengundang pihak PLN untuk melihat kembali dokumen program listrik masuk desa yang telah dijalankan hingga 2027.
Dari dokumen tersebut, Syarifatul akan menakar peluang untuk dilakukannya percepatan pembangunan jaringan yang dapat segera diberikan kepada seluruh warga yang belum dialiri listrik.
Sementara itu, Manager PLN UP2K Benua Etam, M Govinda Lingga, mengatakan, masterplan pembangunan jaringan listrik telah disusun rapi dan sudah mulai berjalan sejak awal 2025. Ditargetkan, proyek besar tersebut dapat dituntaskan pada 2027.
“Sejauh ini belum ada hambatan berarti dalam proses pelaksanaan programnya,” sebutnya.
Dalam rencana tersebut, pihaknya telah menyiapkan anggaran yang bersumber dari penyertaan modal negara (PMN).
“Suplai anggaran kami langsung dari pusat ya,” terangnya. (*/Adv)