BERAU TERKINI – Insiden serangan buaya yang menewaskan seorang pemuda di Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Bidukbiduk, Sabtu (18/10/2025), menjadi yang kesekian kalinya terjadi di Bumi Batiwakkal.
Atas kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di perairan yang diketahui menjadi habitat predator tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, mengatakan, pihaknya turut prihatin atas kejadian tersebut. Namun, untuk saat ini, langkah yang bisa dilakukan BPBD masih terbatas pada imbauan dan pengawasan di lapangan.
“Bukan berarti kami abai terhadap keselamatan masyarakat. Tapi secara regulasi, penanganan buaya sekarang sudah menjadi kewenangan Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Timur,” ungkap Nofian, Senin (20/10/2025).
Menurut Nofian, sebelumnya penanganan satwa liar seperti buaya berada di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Namun, kini kewenangan tersebut telah dialihkan ke DPK Kaltim. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tim dari dinas tersebut yang ditempatkan di Kabupaten Berau.
“Kalau dulu BKSDA yang turun langsung. Sekarang sudah beralih ke Dinas Perikanan dan Kelautan. Jadi, kami di BPBD tidak bisa berbuat banyak karena terbentur aturan,” ujarnya.
Selain regulasi, kendala lainnya adalah belum adanya tempat penangkaran buaya yang difasilitasi pemerintah provinsi. Sementara, satu-satunya lokasi penangkaran terdekat berada di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
“Kalau mau dievakuasi atau dipindahkan, harus dikirim ke Tarakan. Tapi itu butuh biaya, sementara kami tidak punya pos anggaran untuk itu,” paparnya.
Sebagai solusi, Nofian menyarankan Pemprov Kaltim menempatkan ranger khusus di wilayah-wilayah rawan konflik manusia dan buaya, termasuk membangun pusat penangkaran yang dikelola pemerintah provinsi.
“Kalau itu bisa dilakukan, kami tentu siap berkolaborasi. BPBD siap membantu dari sisi dukungan lapangan, tapi untuk aksi langsung penanganan buaya bukan kewenangan kami,” tegasnya.
Dia pun kembali mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sungai atau muara yang menjadi habitat buaya.
“Lebih baik waspada dan menjaga jarak aman, karena serangan bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.
Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan, juga mengimbau warga pesisir, khususnya di wilayah Bidukbiduk, agar lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas menyelam atau memancing di malam hari, mengingat kawasan tersebut merupakan habitat buaya liar.
“Warga diharapkan tetap waspada, terutama saat beraktivitas di perairan yang diketahui sering muncul buaya,” pungkasnya. (*)