TANJUNG REDEB – Baru kali pertama Kabupaten Berau menerima Penghargaan Bebas Frambusia atau penyakit infeksi bakteri jangka panjang yang paling sering mengenai kulit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie, menjelaskan penghargaan tersebut  berupa sertifikat yang diberikan Kementerian Kesehatan.

Sertifikat tersebut diperoleh berdasarkan tidak adanya temuan kasus Frambusia di wilayah  “Bumi Batiwakkal” sejak 2019 hingga 2023 lalu.

Dari 416 kabupaten/kota di Indonesia, 99 diantaranya dinyatakan bebas Frambusia, salah satunya adalah Kabupaten Berau.

Penghargaan tersebut diterima langsung Asisten l Setkab Berau, Hendratno, di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

“Frambusia adalah penyakit infeksi bakteri jangka panjang yang paling sering mengenai kulit,” jelas Lamlay, Sabtu (9/3/2024).

Sertifikat bebas Frambusia tersebut merupakan yang pertama diterima oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

“Berau baru dilakukan asesmen di November 2023 kemarin oleh Kementerian Kesehatan secara daring di ruang Visual Diskominfo Berau,” ujarnya.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan seperti suspect kasus Frambusia yang dilakukan pada semua kasus yang memiliki gejala Frambusia, skrining kasus Frambusia pada semua komunitas yang ada.

Terutama pada usia berisiko yang kurang dari 15 tahun seperti para pelajar SD dan SMP.

“Kita juga selalu berupaya mencegah terjadinya Frambusia dengan melakukan skrining anak sekolah, penyediaan logistik rapid, skrining kasus suspect, penyediaan obat dan melatih setiap nakes yang ada,” papar Kadinkes Lamlay Sarie. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h