Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Kepala Kampung (Kakam) Merasa, Kabupaten Berau, Julita, membeberkan alasan mengubah jadwal Event Budaya Uma Dadou.

Menurutnya, bahwa perubahan jadwal gelaran Meja Panjang pada tahun 2024 ini merupakan hasil rembuk bersama antara tokoh adat, agama, pemuda, hingga unsur pemerintah kampung.

Gelaran Festival Budaya Meja Panjang atau Uma Dadou 2024 ini, mengalami pergeseran jadwal dari perayaan pada tahun-tahun sebelumnya.

Bila sebelumnya, Meja Panjang digelar pada 28 Desember 2024, maka pada tahun ini puncak Meja Panjang digelar pada 28 Juni 2024, maju 6 bulan dari biasanya.

“Perubahan jadwal ini sudah dari hasil rembuk bersama, usulan dari para tokoh masyarakat,” jelas Julita.

Ditetapkannya 28 Juni sebagai jadwal baru Uma Dadou, dilatari alasan bahwa pada bulan tersebut masuk dalam masa libur anak-anak dari rutinitas sekolah.

1f kakam 2

Libur panjang itu yang diharapkan dapat mendorong para orang tua untuk mau meluangkan waktu bagi anak untuk datang ke Kampung Merasa, untuk belajar lebih banyak tentang nilai-nilai kebudayaan Suku Dayak Kenyah, yang memiliki sejarah panjang berdirinya kampung tersebut.

“Kami memutuskan untuk merubah itu, karena memang itu masa anak-anak kita libur sekolah,” alasannya.

Masa libur itu disebutnya, tidak hanya berlaku di Berau. Namun libur panjang untuk semua anak sekolah di Indonesia.

Sehingga ke depan dengan formula promosi wisata yang tepat akan berdampak pada tingkat kunjungan ke Kampung Merasa, setiap gelaran Uma Dadou.

Julita pun berharap, event ini akan mendapat atensi di nasional dan dapat masuk dalam karisma event nusantara garapan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

“Tentu kami berharap ini akan jadi event nasional,” harapnya.

Ke depan, jadwal hingga lokasi acara tidak akan berubah. Pihaknya telah menetapkan, Lapangan Sepakbola Merasa, menjadi venue utama gelaran Meja Panjang pada tahun selanjutnya.

“Tempat ini dan tanggal akan sama selanjutnya, kami tidak akan merubah lagi. Target kami event nasional,” tegasnya.

Julita juga berharap, dukungan Pemkab dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau dalam memberikan perhatian penuh terhadap perkembangan Kampung Budaya Merasa ke depan.

Dukungan itu sama seperti yang dilakukan pada tahun ini. Diakui, dari sumbangan yang diberikan Ketua DPRD Berau, Madri Pani, dan Bupati Berau, Sri Juniarsih, sangat berdampak terhadap kualitas acara yang digagas oleh para pemuda di Kampung Merasa.

“Karena dari sumbangan itu, banyak yang kami belanjakan untuk jadi aset kampung,” ujarnya. (*)