TANJUNG REDEB – Polres Berau memeriksa kejiwaan Julius, tersangka pembunuhan istri dan anaknya di RSUD Abdul Rivai.
Julius (34) tersangka pembunuh istri dan dua anaknya kini berada di RSUD Abdul Rivai, Tanjung Redeb, Berau.
Diduga, Julius mengalami gangguan mental hingga harus diperiksa kondisi kejiwaannya.
“Sekarang tersangka dirawat di rumah sakit. Kemungkinan sekaligus diperiksa juga kejiwaannya,” kata Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan kepada Berauterkini.co.id, Senin (11/8/2025).
Dia menjelaskan, atas perintah Kapolres Berau, penangan kasusnya kini diambil alih Satreskrim Polres Berau.
Hanya saja, pihak kepolisian masih kesulitan menggali keterangan dari Julius, karena jawaban yang diberikan tidak jelas.
Sehingga, Polres Berau membawa Julius ke RSUD Abdul Rivai untuk memeriksakan kesehatan dan kejiwaannya.
“Belum bisa, karena jawabannya selalu tidak nyambung dan aneh. Jadi sementara dititipkan di rumah sakit untuk dirawat,” paparnya.
Ketika ditanya, apakah ada informasi bahwa tersangka sebelumnya pernah mengalami gangguan kejiwaan, AKP Ngatijan menjelaskan, dari kesaksian warga setempat, tersangka belum pernah diketahui mengalami gangguan mental.
“Kalau informasi dari warga setempat, tersangka ini hanya memiliki sikap temperamen. Karena masalah kecil, bisa memicu amarahnya. Tapi kalau untuk gangguan kejiwaan belum pernah diketahui sebelumnya,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang suami di Segah, Berau yang tega membunuh istri dan kedua anaknya, hanya bisa terdiam usai melakukan aksi keji tersebut.
Kasus pembunuhan yang dilakukan seorang suami bernama Julius (34), terhadap istri dan kedua anaknya di Kampung Punan Mahakam, Kecamatan Segah, kini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Berau.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Segah, Iptu Lisinius Pinem, saat dihubungi Berauterkini.co.id, Senin (11/8/2025).
“Perkaranya yang tangani Sat Reskrim Polres Berau. Kami dari Polsek Segah hanya mengamankan dan mengantar pelaku ke Polres,” kata Iptu Lisinius Pinem.
Dia mengatakan, pihaknya sempat mengorek informasi kepada Julius usai kejadian tragis tersebut.
Namun, Julius cenderung bungkam dan menjawab pertanyaan dengan kalimat yang tidak jelas.
“Sepanjang jalan dari tempat kejadian perkara (TKP) sampai Polres kami tanya, jawabannya tidak jelas. Ngalor ngidul,” katanya.
Ditanyakan apakah Julius mengalami riwayat gangguan jiwa, Iptu Lisinius Pinem tak menjawab.
Dia mengatakan hal itu menjadi ranah dari Polres Berau yang kini menangani kasus tersebut.
“Kalau itu saya tidak tahu. Silakan tanyakan lebih jelasnya ke Satreskrim Polres Berau. Karena mereka yang lakukan penyelidikan,” katanya.