Reporter : Sulaiman
|
Editor : Redaksi

TANJUNG REDEB – Gerobak gratis bagi pedagang kali lima kawasan tepian Sungai Segah Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb, menuai polemik di kalangan para penerima. Pasalnya, gerobak tersebut diduga rusak, padahal belum digunakan para pedagang.

Pembagian gerobak gratis tersebut merupakan agenda pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan bagi para pelaku UMKM di Tepian Sungai Segah.

Sialnya, beberapa bagian dari rombong yang baru dibagikan pasa Sabtu (20/7/2024) malam tersebut copot. Seperti di bagian laci bawah dan jendela bagian depan yang copot dari badan gerobak.

Dalam penelusuran singkat awak berauterkini.co.id di lapangan, ditemui sudah ada  sekitar tiga orang tukang tengah memperbaiki rombong yang nampak rusak.

Kontraktor Pemenang tander CV Mahakam Tri Abadi, asal Samarinda, Boy Sihombing, menyatakan bahwa gerobak tersebut tidak rusak.  Hanya bagian gerobak yang copot, diakibatkan dari proses pembongkaran rombong yang berlangsung sejak pukul 03.00 Wita dini hari tadi.

“Tidak rusak itu, cuma memang copot biasa saja. Dan sudah kami pasang kembali,” kata Boy-sapaan dia, Minggu (21/7/2024).

Diketahui, proyek rombong tersebut menelan APBD Berau sekitar Rp600 jutaan. Dengan pembuatan gerobak sebanyak 50 unit berbahan dasar kayu. Proses pengerjaan dilakukan selama kurun 3 bulan belakangan ini.

Dia mengatakan, proses perbaikan tersebut bagian dari garansi pihak penyedia selama sebulan ke depan, setelah gerobak diserahterimakan kepada Pemkab Berau.

Sehingga, rombong yang rusak akan mendapatkan pelayanan perbaikan langsung secara gratis.

“Ini kan masih kami garansi,” ungkapnya.

Ihwal kerusakan, dia menyebut terdapat kesalahan teknis saat proses mobilisasi barang. Ketika diturunkan dari truk atau mobil bak, petugas mengangkap bagian laci yang rawan tekanan.

Oleh karenanya, pihak kontraktor bertanggungjawab dengan mendatangi setiap rombong yang mendapatkan keluhan kerusakan.

“Teknis aja sebenarnya. Yang copot juga bagian yang bisa diperbaiki,” ucap dia.

Menurut informasi lapangan yang diterima awak berauterkini.co.id, pengerjaan proyek pemerintah tersebut hanya dikerjakan oleh 5 orang teknisi, untuk menyelesaikan 50 gerobak dalam kurun satu bulan perakitan. Diketahui pula, beberapa bahan dari rombong tersebut didatangkan dari Ibukota Kaltim, Samarinda.

Salah satu pedagang yang enggan disebut namanya, dalam diskusi bersama kontraktor, melayangkan protes lantaran rombong tersebut susah dimobilisasi. Belum lagi atap gerobak yang rawan bocor karena terbuat dari kayu dan mudah memuai.

Sebagai informasi, rombong gratis tersebut bakal diberikan secara simbolis oleh Bupati Berau Sri Juniarsih, pada malam nanti, sekitar pukul 19.00 Wita, sekaligus peluncuran panggung mini yang digarap oleh Disbudpar Berau. (*)