TANJUNG REDEB, – Pengelola SPBU Biduk-biduk harapkan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar untuk penuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya jatah yang ada saat ini dinilai masih kurang.
Hal itu diungkapkan Pengelola SPBU Bidukbiduk, Padli. Menurutnya, kebutuhan masyarakat di Bidukbiduk sangat tinggi. Terkhusus penggunaan solar bagi nelayan.
Sebagai salah satu daerah di ujung pulau Kalimantan, tentunya hal itu harus dipenuhi. Apalagi, kata dia, jarak yang ditempuh oleh masyarakat untuk mencari BBM ke Kecamatan lain, terbilang jauh.
“Saat ini saja BBM jenis solar sudah habis. Nelayan kebingungan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujarnya.
Dikatakannya, kuota yang diberikan ke SPBU Biduk-biduk hanya 100 ton per bulan. Atau sekali pengantaran saja.
Berdasarkan perhitungan penggunaan untuk kebutuhan masyarakat Biduk-biduk kali ini mencapai 200-300 ton per bulan. Perkiraan jumlah itu pun ditambah dengan wisatawan yang berkunjung ke Bidukbiduk.“Kuota yang ada sangat kurang,” tegasnya.
Upaya pengajuan penambahan pun sudah dilakukan, namun sampai sekarang masih belum terpenuhi.
“Kami sudah beberapa kali mengajukan penambahan kuota ke Pertamina melalui rekomendasi camat dan bupati dengan data-data nelayan, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya,” katanya.
Lanjutnya, BBM jenis Pertalite pun saat ini stoknya sudah habis. Itu diakibatkan, banyaknya kunjungan wisata ke Bidukbiduk.
“Kami sekarang sedang tidak operasi. Karena stok kosong, pengantaran stok dari Pertamina hanya dilakukan satu kali dalam sebulan,” pungkasnya.(*)