Foto: Sesi foto bersama seluruh tamu undangan dan perwakilan ormas di Berau, sebelum diskusi panel di mulai.

TANJUNG REDEB – Bupati Berau Sri Juniarsih, membuka agenda pembinaan organisasi masyarakat garapan Kesbangpol Berau yang masuk dalam pendataan daerah. Pembinaan itu dilakukan dalam rangka menciptakan ruang kondusif menjelang tahun pemilu, 14 Februari 2024 mendatang.

Menurut data Kesbangpol Berau sepanjang 2022, terdapat total 150 ormas dan paguyuban yang terdaftar. Namun yang aktif sebanyak 112 ormas. Dalam program awal ini, diberikan pembinaan bagi 50 ormas. Acara itu pun berlangsung, di Balai Mufakat, Jalan Milono, pada Selasa (1/8/2023).

Dalam sambutannya, Sri Juniarsih menyatakan agenda pemerintah ini sengaja dilaksanakan demi membangun keharmonisan antara ormas, pemerintah daerah, dan para penegak hukum di Bumi Batiwakkal. Sebab, kurang dari 7 bulan lagi, pemilu serentak bakal segera dilangsungkan.

“Ini agenda yang penting dalam bekerjasama antara stakeholder untuk membangun kondusifitas di daerah, khususnya Berau,” kata Sri.

Berkaca dari pengalaman pada pemilu 2019 lalu, gesekan antara sesama masyarakat nampak terlihat di ruang publik. Dalam penelusuran pemerintah saat itu, gesekan diakibatkan dari pemilih yang berbeda pilihan. Baik dengan keluarga, tetangga, lingkungan kerja, bahkan di lingkungan pergaulan.

Kondisi itu yang tak diharapkan hadir di tengah masyarakat. Sebab, dalam agenda politik perbedaan memang menjadi barang mutlak lantaran warga mesti memilih para calon yang jumlahnya ratusan. Termasuk calon presiden nantinya.

“Dimana situasi itu tentu sangat rentan konflik dan gesekan yang mengganggu keharmonisan kita,” sebut dia.

Oleh karena itu, pemerintah mesti mengambil peran agar masyarakat tak mudah dipengaruhi dengan provokasi yang dilakukan oleh oknum yang memiliki kepentingan.

Bahkan, Sri menyebut provokasi itu bisa hadir di sosial media. Termasuk pula grup komunitas yang ada di platform WhatsApp dan aplikasi pesan instan lainnya.

“Ketika ada yang ngobrol di grup yang memprovokasi anggota grup lainnya. Saya memilih untuk menjawab soft. Ini yang sebenarnya justru jadi cikal bakal perpecahan antara kita semua,” beber dia.

Dirinya pun berpesan, kepada para tokoh masyarakat yang tergabung di dalam ormas di Berau agar mengambil langkah yang dapat menenangkan anggotanya. Karena bila tidak diberikan arahan, kondisi itu akan jadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak dan bakal merugikan banyak pihak.

“Saya berikan pesan kepada ketua-ketua ormas juga agar dapat menenangkan anggotanya,” ucap dia.

Menurut dia, daripada banyak hal yang tidak bermanfaat dibahas dalam obrolan sehari-hari. Dirinya mendorong agar ormas di Berau ini dapat berperan dalam mengembangkan potensi wisata dan UMKM. Hal itu tentu membantu masyarakat lain dalam membangun kesejahteraan dan kemakmuran yang sesuai dengan visi pemerintah.

“Jadi anggaran melalui dana hibah kami berikan, agar dapat memberikan manfaat di masyarakat. Itu peran sejatinya ormas kita ini,” terangnya.

Setelah pembukaan, acara itu pun dilanjutkan dengan diskusi panel yang diisi oleh unsur forkopimda. Sebagai pembicara pertama, Ketua DPRD Berau Madri Pani. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman