BERAU TERKINI – Pemerintah Kabupaten Berau perlu mempersiapkan diri menyambut wisatawan menjelang agenda libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Salah satu hal penting yang sudah disadari pemerintah daerah adalah mempersiapkan wajah pusat kota.

Hasil revitalisasi beberapa kawasan di pusat kota dan sekitarnya harus kembali dijaga agar tak menimbulkan kesan kumuh ketika banyak wisatawan bertandang ke Bumi Batiwakkal, khususnya kawasan tepian yang saat ini sudah dapat dinikmati oleh khalayak luas.

Kawasan tepian harus dipastikan tidak ada kotoran hingga sampah yang berserakan.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyebut, menjaga kebersihan tepian sudah bukan menjadi agenda kebut semalam. Sebab, banyak pihak yang setiap malam mengisi kegiatan dengan berbagai macam aktivitas.

Mulai dari berjualan, berolahraga, hingga bersantai bersama keluarga. Sehingga, tak layak tempat itu berada dalam keadaan kotor dan dipenuhi sampah.

“Jadi tidak buru-buru, tunggu ditegur baru dibersihkan,” kata Gamalis kepada Berauterkini.

Meski jalur menuju destinasi wisata utama di Berau dapat dilintasi tanpa melalui tepian, menurutnya tugas menjaga kebersihan pusat kota sudah menjadi kewajiban yang tak boleh dilewatkan.

Sebab, ketika wisatawan datang dan menunggu giliran menyeberang ke pulau, kawasan pusat kota pasti dikelilingi oleh pengunjung dari luar kota maupun luar negeri.

Pun demikian bagi wisatawan yang sudah rampung berlibur. Mereka pasti diajak oleh pemandu wisata untuk berbelanja pernak-pernik khas Bumi Batiwakkal sebagai oleh-oleh untuk keluarga di daerah asal.

“Kalau bersih, yang nyaman bukan cuma wisatawan. Kita juga sebagai warga lokal bisa dibuat nyaman,” ungkapnya.

Gamalis meminta kepada tim terpadu penataan kawasan tepian untuk bekerja aktif. Termasuk dinas terkait yang memang ditugaskan untuk membereskan urusan sampah di Berau.

Dirinya tak ingin wisatawan yang datang mendapatkan pengalaman buruk ketika berkunjung ke Berau. Sebab, akan menjadi masalah yang muncul ketika kabar tersebut disebarluaskan.

“Kita mau Berau ini dinilai positif, maka kita harus bekerja keras untuk itu,” ucapnya.

Dia menambahkan, perlu dilakukan penataan pedagang kaki lima dan parkir kendaraan yang mengambil seluruh bagian trotoar.

Ketika tak tertata, hal itu akan memunculkan kesan kumuh. Padahal, pembangunan hingga revitalisasi kawasan telah dilakukan oleh pemerintah.

“Termasuk itu juga. Kita mau jemput peak season ini harus sudah berbenah. Kota harus bersih,” tegasnya.

Menurut Gamalis, wajah kota yang selalu dalam kondisi bersih tak hanya dalam menyambut momentum. Namun, jauh lebih penting memastikan kebiasaan warga dan para pengguna kawasan tepian untuk menjaganya selalu bersih, tertib dan aman.

“Ini harus jadi budaya positif, jangan tunggu ditegur baru mau bergerak,” tutupnya. (*/Adv)