Foto: Kantor PT PLN UP3 Berau, di Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb.

TANJUNG REDEB, – Merespon desakan dan kritikan dari berbagai pihak dalam menyiasati krisis listrik yang kini tengah terjadi, PT PLN UP3 Berau telah merumuskan sejumlah solusi alternatif.

Salah satunya, telah melakukan negosiasi dengan pihak PT Indo Pusaka Berau (IPB) sebagai pengelola PLTU Lati, demi mempercepat proses pemadaman bergilir di Bumi Batiwakkal.

“Semoga PLTU Lati segera menyalurkan daya seperti semula ke pelanggan Berau,” kata Manager PLN UP3 Berau M. Harryadi Poel, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (26/2/2023).

Tak cukup sampai disitu, solusi lain yang disiapkan pihak PLN Berau yakni dengan menambah mesin pembangkit baru yang berada di Kelurahan Sambaliung.

Untuk solusi jangka panjang, PLN Berau mendorong percepatan interkoneksi sistem kelistrikan Kaltim agar bisa segera tersambung ke Berau dimana progress penyambungan saat ini sudah sampai di Sangatta menuju Talisayan.

“Jadi tidak hanya bergantung sama pembangkit listrik yang tersedia saat ini saja,” jelas dia.

Lebih lanjut dia menerangkan, saat ini sistem kelistrikan di Berau dipasok dari 3 pembangkit listrik. Mulai dari PLTD Sambaliung (9 MW), PLTU Berau (8 MW) dan PLTU Lati (7 MW) dengan total daya ketiga pembangkit tersebut sebesar 24 MW.

Sementara pada saat beban puncak daya yang diperlukan sebesar 31 MW sehingga ada kekurangan daya sebesar 7 MW.

Defisit daya ini disebabkan adanya derating kemampuan Daya di salah satu pembangkit PLTU Berau dan pemeliharaan yang dilakukan PLTU Lati yang biasanya menyalurkan dengan kapasitas 15 MW saat ini hanya mampu memasok sebesar 7 MW akibat pemeliharaan tersebut.

Gangguan dan pemeliharaan tersebut menyebabkan defisit sekitar 7 MW yang mengakibatkan pemadaman di sisi pelanggan.

“Terjadinya defisit daya sekitar 2 – 7 MW pada saat beban puncak mengakibatkan kami harus mengatur jadwal pemadaman kepada pelanggan, dan kami terus berusaha agar dampak padam tidak terlalu lama dirasakan pelanggan,” tuturnya.

Akan tetapi, jika dalam perjalananya terjadi perubahan waktu nyala atau padam. Hal itu terjadi tergantung kondisi kesiapan daya pembangkit.

Ia juga menghimbau kepada pelanggan jika menggunakan alternatif penerangan seperti genset agar memperhatikan saluran instalasi listrik rumah untuk menghindari konsleting juga berhati-hati saat menggunakan penerangan lain.

Harryadi kemudian menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman yang terjadi dan mengupayakan agar secepatnya kondisi kelistrikan di Berau segera Pulih.

“Atas ketidaknyamanan yang dialami Pelanggan, PLN memohon maaf yang sebesar-besarnya. Mohon doa dan dukungan agar distribusi listrik bagi pelanggan segera normal Kembali,” tutup Harryadi.

Reporter: Sulaiman