TANJUNG REDEB – Pelayanan kepada masyarakat berupa peningkatan kualitas jalan, jadi prioritas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau. Tak hanya terfokus pada area di Tanjung Redeb, pembangunan juga menyisir wilayah perkampungan, seperti yang dilakukan di jalan pendekat Kampung Samburakat dan Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur.
Kepala Dinas PUPR Berau Taupan Madjid, mengatakan sepanjang 822 meter jalan pendekat itu akan segera ditingkatkan. Saat ini kondisinya masih jalan tanah, dan akan diaspal sebelum 2021 habis. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 4 miliar.
“Sekarang sudah kita masuk dalam tahap pondasi samping, mudah-mudahan cuaca baik,” ujar Taupan, Selasa 5 Oktober 2021.
Targetnya, hingga nanti awal Desember, pengerjaan ini sudah rampung. Konstruksi tanah yang sudah cukup padat menjadi alasan utama pengerjaan peningkatan jalan sepanjang 822 meter itu bisa lebih cepat. Selain itu, adanya jalur alternatif lain juga menjadikan kontraktor pelaksanaan dapat fokus melakukan pengaspalan karena tidak terganggu kendaraan melintas.
“Akhir Oktober atau awal November kemungkinan besar sudah pengaspalan jalannya sudah kelar,” ucapnya.
Peningkatan jalan tersebut diakui Taupan menjadi skala prioritas DPUPR mengingat jalan ini akses penting bagi masyarakat. Apalagi, sejak jalan pendekat ini dioperasikan jarak tempuh dari Tanjung Redeb menuju sejumlah kampung di Kecamatan Gunung Tabur dan Kecamatan Pulau Derawan semakin dekat.
Hanya saja, akibat belum seluruhnya teraspal, tak jarang saat hujan turun jalan yang belum teraspal menjadi licin dan becek. Penanganan juga sempat akan dilakukan 2020 lalu, tetapi terkendala pandemi Covid-19. Kegiatan harus ditunda dan anggarannya dialihkan untuk prioritas penanganan Covid.
“Ini juga jadi komitmen kita untuk menyediakan jalan yang baik. Karena, sekarang kami tahu kalau akses ini jadi tumpuan lalu lintas warga,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara itu juga menyebut, apabila pengaspalan jalan sepanjang 822 meter tersebut rampung, maka hanya tersisa 1.400 meter lagi yang harus dituntaskan. Taupan pun berharap pada anggaran murni 2022 nanti masih bisa terakomodir. Dengan demikian, secara keseluruhan jalan pendekat yang jaraknya 5.625 meter bisa teraspal.
“Sisanya itu juga sudah kami usulkan. Semoga dapat terakomodir pada anggaran tahun depan,” katanya.
Taupan menyebut, bukan hanya soal pengaspalan, tetapi PR lain yang harus dituntaskan yakni pembangunan jembatan penghubung yang ada di lokasi tersebut. Sebab telah berulang kali jembatan sementara yang ada ambles dan membahayakan pengendara.
“Untuk jembatan itu penanganannya beda, saya lupa apakah sudah diusulkan apa belum tapi dia terpisah dari proses pengaspalan. Sekarang memang jembatan sementara harapan kami bisa jadi jembatan permanen,” tutupnya.(*)
Editor: RJ Palupi