TANJUNG REDEB – Simak jadwal lengkap Festival Budaya Bekudung Betiung khas Dayak Ga’ai, Berau, Kaltim.

Festival Budaya Bekudung Betiung 2025 kembali hadir sebagai acara tahunan yang dinantikan masyarakat, pada tahun ini festival akan berlangsung pada 20-26 Juni 2025.

Festival Budayta Bekudung Betiung ini bertepatan dengan Hari Jadi Kampung Tumbit Dayak yang ke-262, dengan mengusung tema besar pelestarian adat dan kebersamaan.

Selama satu pekan penuh, festival ini akan menghadirkan pengalaman yang unik dan penuh makna. Mulai dari prosesi adat khas Dayak Ga’ai hingga kegiatan bakar lemang.

Pada hari pertama, acara dimulai dengan penyambutan tamu sebagai simbol penghormatan kepada para undangan dan masyarakat yang hadir.

Kemudian pada hari kedua yakni 21 Juni 2025, festival dilanjutkan dengan prosesi adat Bekudung, prosesi adat ini adalah salah satu tradisi kebanggaan masyarakat Dayak Ga’ai yang menampilkan nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun.

Pada hari ketiga, 22 Juni 2025, masyarakat akan dimanjakan dengan pawai budaya yang menghadirkan keindahan busana tradisional, musik etnik, dan tarian khas Dayak Ga’ai. Pawai ini tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga menjadi wadah edukasi tentang keragaman budaya kepada generasi muda dan para pengunjung.

Memasuki hari keempat dan kelima 23-24 Juni 2025 akan diisi dengan berbagai lomba, mulai dari lomba tradisional hingga modern, melibatkan peserta dari berbagai usia dan latar belakang.

Adapun tradisi bakar lemang, yang merupakan kegiatan yang dinanti-nanti, akan berlangsung pada hari keenam. Acara ini tidak hanya menghadirkan cita rasa khas kuliner lokal tetapi juga menjadi momen nostalgia bagi masyarakat yang ingin mengenang kembali tradisi kuliner nenek moyang.

Persiapan Festival Bekudung Betiung
Persiapan Festival Bekudung Betiung

Puncak acara jatuh pada hari terakhir, 26 Juni 2025, dengan prosesi adat Betiung yang menjadi simbol keharmonisan, persatuan, dan penghormatan kepada leluhur. Acara ini diharapkan menjadi penutup yang berkesan, mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat sekaligus menegaskan pentingnya pelestarian budaya di era modern.

Tidak hanya bagi warga Tumbit Dayak, festival ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya suku Dayak Ga’ai.

Berbagai booth pameran dan UMKM juga dihadirkan di lokasi acara, menyediakan berbagai hasil kerajinan tangan, makanan tradisional, dan cendera mata khas Dayak Ga’ai. (*)