TANJUNG REDEB – Berau Youthphoria 2025 resmi berakhir dengan catatan menggembirakan. Selama empat hari penyelenggaraan, acara ini menjadi ruang kreativitas bagi kaum muda untuk bersinar, serta menghadirkan kolaborasi antara pelaku seni, komunitas, dan UMKM.

Tidak hanya mencuri perhatian masyarakat, Berau Youthphoria 2025 juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para peserta.

Acara ini sukses menghidupkan suasana dengan berbagai aktivitas, mulai pameran seni, workshop, hingga bazar kuliner dan kerajinan.

Owner Koorma Date & Coffee Kedan, Rayhan, melaporkan dampak positif acara ini terhadap brand miliknya. Penjualan produk unggulan, seperti kurma dan kopi, meningkat setiap hari mencapai 400-500 cup. 

“Berau Youthphoria benar-benar membantu kami memperkenalkan produk kepada masyarakat yang lebih luas. Sebuah pengalaman berharga,” ujarnya kepada Berauterkini, Senin (16/6/2025).

Rene Matcha juga mencatatkan penjualan dengan omzet mencapai Rp10 juta dalam satu malam, meski pada hari pertama mengalami kendala, sehingga tidak memperoleh hasil yang maksimal.

“Acaranya luar biasa, tenda yang tertata rapi, dan konsep acara yang menarik, tetapi berharap ada perbaikan fasilitas seperti listrik, toilet, dan tempat sampah di acara berikutnya,” kata perwakilan Rene Matcha, Firda.

Pemilik Madamara Aksesoris, Renata, melihat Berau Youthphoria sebagai ruang baru yang membuka potensi seni dan bisnis lokal. 

Dengan penjualan rata-rata Rp1 juta lebih per malam, mereka merasa Berau Youthphoria mampu memberikan dampak nyata, baik untuk perekonomian maupun pengembangan seni di Berau.

“Masih banyak kegiatan seni yang belum terlihat, dan acara ini memberikan mereka ruang untuk berkembang,” kata Renata.

Selanjutnya, Starlight Corner, Pipit Suci, menyampaikan, jika sebelumnya hanya berjualan online, kini dirinya merasa sangat terbantu dengan hadirnya Berau Youthphoria.

Pada hari kedua, omzet mereka rata-rata di atas Rp2 juta, meskipun hanya dikelola secara mandiri. Produk mereka laris manis, bahkan banyak pelanggan yang meminta tambahan stok.

“Kami berharap event seperti ini terus diadakan karena memberikan dampak luar biasa,” ungkapnya.

Dengan peningkatan penjualan yang signifikan, acara ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan ekonomi lokal dapat berjalan beriringan.

Tidak hanya mendapatkan respons positif, namun peserta juga memberikan beberapa masukan untuk penyelenggaraan selanjutnya, di antaranya fasilitas pendukung penambahan listrik tanpa batasan, toilet, tempat sampah, serta durasi acara agar berlangsung lebih dari empat hari.

Selain itu, penyediaan tempat salat yang memadai, penambahan workshop seni, fashion, dan lebih banyak proyek kolaboratif.

Mereka juga berharap event selanjutnya bisa mengundang musisi atau artis ternama untuk meningkatkan daya tarik pengunjung.

Dengan segala pencapaiannya, acara ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang lebih besar, meriah, dan memberikan dampak yang lebih luas. (*)