TANJUNG REDEB – Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, dr Jaka, belakangan ini tengah mengupayakan terciptanya pelayanan integrasi primer pada satuan tingkat kecamatan.
Sebab pada masa mendatang pihaknya ingin pelayanan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setiap kecamatan di Kabupaten Berau bersifat kegiatan cluster atau kelompok.
Sehingga nanti ada cluster satu, cluster dua, cluster tiga dan cluter empat. Jadi memang butuh konsep puskesmas yang besar dan bisa terintegrasi dengan puskesmas pembantu yang besar bangunannya.
“Harus ada dukungan dari Bupati terkait inovasi. Kami (Dinkes), sebagai penentu anggaran kebijakan. Jadi, puskesmas tidak ada lagi poli-poli,” ucapnya.
Begitu juga pusat pelayanan terpadu (posyandu) pada masa mendatang. Jaka berniat akan menambah program pada pusat pelayanan tersebut.
“Kader itu harus mendapatkan tunjangan. Selama ini kader tidak dapat tunjangan. Jadi harus dapat tunjangan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, selama ini kader puskesmas pembantu (pusban) di Kabupaten Berau terisi hanya satu perawat dan satu bidan. Maka, katanya, akan mewujudkan integrasi pelayanan primer.
“Nanti kami akan launching hal tersebut. Minimal satu perawat, minimal satu bidan dan dua kader yang duduk di pusban,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya berharap ada bantuan dari kebijakan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, untuk pengadaan komputer per meja, untuk mewujudkan integrasi pelayanan primer di pusban, posyandu serta puskesmas.
“Ini cara untuk menstandarisasikan nakes (tenaga kesehatan) yang ada. Saya berharap, Pemkab Berau nantinya ketika ada sosialisasi, ya mereka mau mendukung,” imbuh Jaka. (*)