Foto int: Hiu Paus di Laut Talisayan.

TALISAYAN – Perairan Talisayan, Berau, Kalimantan Timur terkenal dengan pesona pulau unik dan pantai yang menarik. Berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi, membuat Perairan Talisayan punya berbagai keanekaragaman hayati. Wisatawan bisa menikmati biota laut yang menakjubkan.

Salah satu yang menarik perhatian ialah berenang bersama ikan terbesar di dunia, ikan Hiu Paus. Liuk sirip ekornya mengibas birunya lautan. Lubang mulutnya yang lebar, cukup untuk masuk satu orang. Namun, jangan khawatir, ikan hiu paus tak akan memangsamu. Hiu paus hanya memakan plankton dan larva ikan kecil di permukaan lautan.

Butuh perjuangan menuju spot munculnya Hiu Paus di Perairan Talisayan ini. Perjalanan menggunakan perahu harus ditempuh selama dua jam dari Pelabuhan Talisayan, Berau. Namun keseruannya selalu membuat wisatawan penasaran.

Menuju spot munculnya ikan Hiu Paus, kamu bisa menaiki perahu cepat. Speed boat mampu menerjang lautan Talisayan. Berkapasitas 7 orang, kamu bisa menyewanya secara rombongan. Laut cantik berwarna biru tua ini tak menyamarkan keberadaan Hiu Paus di permukaan.

Hiu Paus akan terlihat di permukaan mulai pukul 08.00 hingga 10.00 waktu setempat. Sangat singkat, jangka waktu tersebut merupakan saat plankton dan larva ikan bermunculan di permukaan. Karenanya saat pagi menjelang siang, ikan Hiu Paus mudah di temui di permukaan air laut. Tak jarang, wisatawan harus berangkat dari pelabuhan saat matahari masih bersembunyi di ufuk timur.

Menuju spot munculnya ikan Hiu Paus, kamu bisa menaiki perahu cepat. Speed boat mampu menerjang lautan Talisayan. Berkapasitas 7 orang, kamu bisa menyewanya secara rombongan. Laut cantik berwarna biru tua ini tak menyamarkan keberadaan Hiu Paus di permukaan.

Hiu Paus akan terlihat di permukaan mulai pukul 08.00 hingga 10.00 waktu setempat. Sangat singkat, jangka waktu tersebut merupakan saat plankton dan larva ikan bermunculan di permukaan. Karenanya saat pagi menjelang siang, ikan Hiu Paus mudah di temui di permukaan air laut. Tak jarang, wisatawan harus berangkat dari pelabuhan saat matahari masih bersembunyi di ufuk timur.

Saat berada di spot sarapan Hiu Paus, kamu harus bersegera menyiapkan peralatan berenang. Tenang, peralatan renang sudah disediakan pengelola. Kacamata renang, kaki katak, alat bantu pernapasan, hingga pelampung siap dipakai. Tentunya dipandu orang profesional yang selalu menjaga keamanan saat berenang.

Perasaan takut dikalahkan dengan penasaran. Pesona ikan berkulit hitam bercorak totol putih di sekujur tubuhnya sangat menawan. Layaknya seekor hewan piaraan, Hiu Paus dengan jinaknya berada di dekat wisatawan. Namun kamu harus menjaga jarak aman, terutama dengan kibasan siripnya yang lebar.

Meski tergolong ikan pelagis, Hiu Paus bisa menyelam lebih dalam. Hiu Paus mampu menyelam hingga 1.000 meter ke dalam laut. Ikan Hiu Paus mampu tumbuh sepanjang 21 meter. Jika dibandingkan, beratnya pun dapat mencapai 45 ton, jauh melebihi gajah dewasa yang hanya 5 ton. Pantas Hiu Paus disebut sebagai ikan terbesar di dunia.

Berbeda dengan hiu pada umumnya, Hiu Paus tidak memiliki gigi yang runcing di sekujur mulutnya. Ikan yang memiliki nama latin Rhincodon typus bukan perenang cepat, gerakannya lambat sehingga mudah dijangkau perenang.

Uniknya, Hiu Paus telah bersahabat dengan nelayan sekitar. Para nelayan rumpon bahkan memberikan ikan kecil untuk menarik perhatian ikan raksasa ini.

Kamu bisa berenang bersama Hiu Paus di Talisayan dengan merogoh Rp 600 hingga Rp 1,2 juta. Perbedaan tarif tergantung fasilitas yang diberikan oleh pengelola. Untuk pengalaman yang luar biasa, semua pengorbanan akan terbayarkan.

Dari Perairan Talisayan, Kepulauan Derawan terlihat indah. Jika sudah puas menjelajah perairan Talisayan, tak ada salahnya berkunjung ke Kepulauan Derawan. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman