TANJUNG REDEB – Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Hetifah Sjaifudian, menganggap tingginya harga tiket menuju Berau, menjadi salah satu kendala bagi wisatawan untuk berlibur di Kabupaten Berau.
Diketahui, untuk sampai ke Balikpapan dari Bandara Kalimarau di Berau, calon penumpang harus merogoh kocek minimal Rp1,5 juta-an untuk satu penumpang dalam satu kali penerbangan.
Sementara untuk penerbangan ke Surabaya, harga tiketnya sekitar Rp1,9 juta sampai tertinggi Rp2,9 juta. Lalu penumpang yang berangkat dari Jakarta mesti merogoh kocek lebih dalam, harganya berkisar Rp 2,8 sampai 3,4 juta per penerbangan.
Kondisi itu yang dianggap masih menjadi hambatan yang mesti diselesaikan bersama oleh pemerintah daerah.
“Kita memang tidak bisa tutup mata, ya. Harga tiket kita sampai ke Berau masih mahal,” kata wakil rakyat yang akrab disapa Hetifah.
Kondisi itu menurutnya, menjadi salah satu masalah utama kala Berau sedang bersemangat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.
Sehingga penting untuk segera dituntaskan, mengingat Berau juga menjadi salah satu kontestan yang masuk dalam 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yakni destinasi wisata Pulau Derawan.
Dimana akan menjadi salah satu destinasi yang akan dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Kan jadi sayang banget kalau kondisi ini justru menjadi hambatan orang mau datang ke Berau,” ujarnya.
Selain moda transportasi udara, Berau juga memiliki sedikit masalah soal akses transportasi darat yang dapat menyambungkan para pengunjung yang mendarat dari Samarinda, Balikpapan, Bontang dan beberapa daerah lainnya di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
Jarak tempuh yang sangat jauh dan masih banyaknya titik jalan rusak yang mesti dibenahi, menjadi pekerjaan rumah bersama oleh pemerintah daerah hingga pusat.
“Ini juga perlu jadi perhatian. Kita mesti memastikan aksesbilitas itu terhubung dengan baik menuju Berau,” tekan Hetifah.
Sebagai anggota parlemen di Senayan, wakil rakyat itu bersedia untuk dilibatkan secara penuh dalam menyelesaikan persoalan yang ada di Berau saat ini.
Bahkan siap untuk menjadi jembatan untuk mempertemukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dengan pihak terkait dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Saya siap mengawal persoalan ini di pusat,” katanya. (*)
Reporter : Sulaiman
Editor : s4h