Foto: PT BUMA Lati kala melasanakan kegitan pencegahan stunting di Maluang.
GUNUNG TABUR – Stunting merupakan ancaman besar bagi kualitas hidup manusia. Pencegahan stunting sejak masa kehamilan ibu maupun setelah bayi dilahirkan menjadi sangat penting. PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai perusahaan di bidang pertambangan di Berau yang peduli terhadap kesehatan turut ambil bagian mencegah fenomena stunting.
Kampung Maluang di Kecamatan Gunung Tabur dipilih sebagai lokasi kegiatan. Menurut pemetaan BUMA, kampung di lingkar tambang ini memiliki angka stunting yang cukup besar di Berau. Pemetaan tersebut juga telah melibatkan sejumlah pihak.
BUMA kemudian mengambil bagian melalui program pemberian makanan tambahan atau PMT. Sementara itu, puskesmas dan pemerintah kampung mengedukasi pencegahan stunting dan pemberian obat-obatan.
Business Support Manager BUMA Jobsite Lati, SG Rajagukguk, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi sosial PT Bukit Makmur Mandiri Utama Jobsite Lati dalam pilar kesehatan. Program tersebut juga sejalan misi pemerintah dalam pencegahan stunting.
Pemberian makan tambahan (PMT) di Kampung Maluangdimulai pada 13 November 2023 hingga 29 Desember 2023. Sebanyak 10 balita berisiko stunting di Kampung Maluangdiberikan PMT.
Penimbangan pertama diadakan di Polindes Kampung Maluangpada 30 November 2023 dan penimbangan kedua pada 4 Januari 2024. Program PMT ini berjalan selama 47 hari penuh.
“Kader PKK Kampung Maluang diturunkan untuk menyiapkan menu yang telah ditentukan ahli gizi,” jelas SG Rajagukguk.
Setelah dua kali penimbangan, hasilnya menggembirakan. Sebanyak 80 persen anak penerima manfaat mengalami kenaikan berat badan. Sisanya, berat badan 20 persen anak tetap dan turun 0,2 ons karena sedang flu dan demam.
Intervensi pencegahan stunting disebut satu dari sekian program sosial BUMA yang telah berjalan di kampung lingkar tambang. “Kepedulian sosial tersebut merupakan bentuk komitmen BUMA untuk selalu memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, daerah, maupun negara,” imbuh SG Rajagukguk.
Kepala Kampung Maluang, Usnadi, mengapresiasi program intervensi stunting selama 47 hari dari BUMA ini. Menurutnya, program ini berhasil menekan angka balita berisiko stunting di Kampung Maluang.
“Kepedulian BUMA terhadap kesehatan balita telah membantu kami mengurangi angka stunting. Masalah ini tentu tidak mampu kami tangani sendiri. Akan tetapi, berkat bantuan dan kerja sama BUMA, sedikit demi sedikit masalah ini bisa ditangani,” terangnya.
Usnadi berikut ketua Tim Penggerak PKK Kampung Maluangmengucapkan terima kasih kepada BUMA. Ia berharap, program ini bisa berlanjut sehingga masalah stunting di Kampung Maluang bisa tertangani dengan lebih baik.
Ika, bidan di Puskesmas Pembantu Kampung Maluangmenambahkan bahwa kegiatan positif ini berjalan sesuai tujuan. Sebagai tenaga kesehatan, ia mengatakan bahwa aksi-aksi nyata seperti yang ditunjukkan BUMA sangat diperlukan dalam menangani masalah stunting.
“Kami berharap aksi seperti ini tidak berhenti di sini. Semoga ada kegiatan selanjutnya karena penanganan stunting memerlukan keterlibatan banyak pihak,” harapnya. (*)