Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Hadiri! Festival Budaya Bekudung Betiung kembali digelar, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 261 Kampung Tumbit Dayak yang ada di wilayah Kabupaten Berau, pada 26 sampai 30 Juni 2024 ini.

Festival yang mengedepankan kekayaan budaya dengan kearifan lokal ini, selalu menyimpan kejutan bagi siapapun yang datang berkunjung ke kampung dengan suku asli Dayak Gaai tersebut.

Diketahui, Bekudung Betiung adalah festival budaya adat tahunan masyarakat Kampung Tumbit Dayak. Festival ini merupakan tradisi Suku Dayak Gaay yang kaya akan kearifan lokal.

Festival Bekudung Betiung memuat banyak rangkaian adat, mulai dari proses Jak Gai, Batiung, Beiiak, hingga mengunjungi Rumah Kepala Tug.

24f bekudung 2

Selain itu, ada pula tradisi Panjat Piruai, yaitu proses pengambilan madu di pohon tinggi dengan berjalan di seutas rotan dari satu pohon ke pohon lainnya.

Semua agenda itu, akan dikemas dalam satu pertunjukan di hari puncak pada 26 Juni nanti.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, menyerukan kepada wisatawan untuk dapat berkunjung ke acara tersebut. Sebab, banyak hal yang bisa didapatkan dalam satu agenda acara.

Selain bakal membawa pulang oleh-oleh khas anyaman suku Dayak Gaai, pengunjung juga dapat belajar untuk mengenali kebudayaan yang masih lestari selama sejarah berdirinya kampung tersebut.

“Banyak banget yang bisa didapatkan, liburan sambil belajar, karena anak-anak bisa sambil belajar disana,” kata Ilyas, Minggu (23/6/2024).

24f bekudung 3

Untuk sampai ke lokasi, para wisatawan dapat menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam dari pusat kota Tanjung Redeb.

Bagi wisatawan yang kebetulan melipir ke Berau dari arah Samarinda, Bontang dan sekitarnya, dapat langsung singgah sebelum simpang Kampung Labanan Makarti.

“Tidak jauh-jauh banget koq itu, ‘kan di sana bisa sambil liburan,” ujarnya.

Diharapkan gelaran Bekudung Betiung pada tahun ini dapat mencatatkan lonjakan wisatawan yang diharap juga berasal dari wisatawan macanegara (wisman).

“Bule-bule itu senang dengan kearifan lokal seperti ini (festival budaya). Semoga mereka bisa berkunjung juga,” harap Ilyas. (*/ADV)